JAKARTA, TitikNOL - Direktur PT PLN (Persero) Nasri Sebayang mengatakan ratio elektrifikasi di Indonesia hingga saat ini masih rendah atau baru 84 persen. Angka ini dinilai masih rendah jika dibandingkan negara-negara di ASEAN seperti Malaysia, Singapura atau Thailand.
"Ratio elektrifikasi kita masih rendah kalau dibandingkan dengan Singapura, Malaysia ataua Thailand yang sudah mencapai diatas 95 persen," kata Nasri di Gedung PLN, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).
Padahal, lanjut dia, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024 pemerintah menargetkan pada 2019 mendatang ratio elektrifikasi Indonesia sebesar 97,4 persen.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya memenuhi target tersebut, Ia menjelaskan, diperlukan tambahan kapasitas terpasang sebesar 35 ribu Megawatt pada 2015-2019 di luar 7.400 negawatt yang saat ini sedang dalam proses kontruksi.
"Sedangkan pemvangunan transmisi sepanjang 46 ribu kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk sebanyak 1.375 unit atau equivalen 108.789 MVA Mega Volt Ampere (MVA) yang akan dilaksanakan PLN dalam periode 2015-2019," ungkapnya.
Ia yakin, jika semua pembangunan program listrik 35 ribu megawatt berjalan denganancar, dalam lima tahun ke depan PLN menargetkan pertumbuhan listrik naik sebesar 8,8 persen. Sehingga terget dalam RUPTL dapat tercapai.
"Selain itu, hal ini juga dapat mendongkrak perekonomian di Indonesia," tegasnya.
*Sumber: suara.com