TitikNOL - Pakaian menjadi satu hal yang tak ketinggalan untuk dipersiapkan jelang Lebaran. Biasanya kaftan menjadi andalan perempuan saat bersilaturahmi dengan keluarga besar.
Meski kaftan jadi senjata andalan wajib dan aman agar terlihat lebih langsing, namun di tahun ini tak ada salahnya untuk berganti dengan abaya.
Sekilas, kaftan dan abaya terlihat serupa karena sama-sama berbentuk gaun panjang. Namun, kaftan yang populer pada zaman kerajaan Persia Kuno lebih mengedepankan variasi tunik. Gaun yang hampir membentuk huruf T karena melebar di bagian bahu sampai lengan itu pun terlihat lebih glamor lewat payet atau bordir di bagian dada atau pinggang dan garis lengan. Selain itu kaftan lebih memiliki variasi warna.
Sedangkan abaya terlihat lebih sederhana. Abaya memiliki potongan yang lurus, melebar dan longgar dan bahannya pun tampak polos tanpa payet di bagian tubuhnya. Abaya memang lebih dominan dengan warna hitam. Karena kesederhanaannya itulah, abaya dibuat lebih bergaya dengan penutup kepala yang kaya detail dan cape. Fungsi lain dari abaya pun dapat digunakan sebagai outerwear.
Desainer busana Muslim, Jeny Tjahyawati mengatakan, tren kaftan memang sudah bergeser. Saat ini, banyak anak muda yang lebih senang dengan hal-hal yang praktis dan multifungsi.
“Kaftan masih disukai cuman trennya sudah bergeser, beberapa desainer seperti Dolce Gabbana dan Valentino pun sudah mulai melirik abaya. Setelah Lebaran pun abaya bisa digunakan lagi, lebih praktis,” ujarnya usai konferensi pers Indonesia Modest Fashion Designer di Restoran Al-Jazeerah, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (20/6).
Jeny mengatakan, seseorang dapat menambahkan kancing di bagian depan abaya untuk membuatnya tidak terbuka. Saat menjadi lapisan luar, abaya dapat dipadukan dengan celana jins. Abaya juga tidak hanya dapat digunakan di hari raya tapi dalam aktivitas sehari-hari.
Pilihan warna
Meski abaya identik dengan warna hitam, hanya saja kreasi warna abaya kini sudah mulai beragam. Untuk busana Lebaran, Jeny menyarankan untuk menggunakan abaya berwarna pastel.
Selain terlihat lebih cerah, pilihan warna pastel yang lembut ini juga bisa menyejukkan.
“Warna pastel karena daerahnya tropis jadi panas, warna pastel lebih sejuk dan tentunya masih ada sentuhan warna putih. Warna ini juga bisa dipadukan dengan hitam sebagai aksennya, bisa juga dipadukan dengan dusty pink,” ucapnya.
Abaya tidak hanya digunakan oleh perempuan dewasa. Jeny mengatakan, abaya juga dapat digunakan pada anak-anak.
“Abaya juga ada untuk anak kecil, untuk digunakan seragam ibu dan anak pun bisa,” ucapnya.
Jeny menilai, eksistensi abaya akan bertahan lama seperti kaftan. Menurutnya, dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan, perempuan Muslim masih akan menggunakan abaya.
Berita ini telah tayang di Cnnindonesia.com, Kamis 22 Juni 2017 dengan judul Geser Kaftan, Abaya Jadi Tren Busana Lebaran Kekinian