Selasa, 26 November 2024

Agar Terhindar dari Infeksi, Ini yang Harus Dilakukan Pasca Sulam Alis

Ilustrasi. (Dok: Hellosehat)
Ilustrasi. (Dok: Hellosehat)

TitikNOL - Bentuk alis yang sesuai dengan bentuk wajah memang dapat membuat tampilan wajah terlihat berbeda. Tak heran, kini banyak wanita yang memilih melakukan sulam alis untuk mendapatkan bentuk alis yang diinginkan.

Keputusan untuk melakukan sulam alis demi mendapatkan alis yang indah memang berada di tangan Anda. Namun, sebelum melakukan hal ini, ada baiknya untuk mempertimbangkan terlebih dahulu risiko yang mungkin terjadi usai melakukan sulam alis.

Waspada Risiko Infeksi

Pada teknik pengerjaan yang tidak dilakukan oleh tenaga profesional atau alat yang tidak dilakukan sterilisasi dengan baik misalnya, kemungkinan untuk mengalami infeksi bakteri Staphylococcus, Streptococcus atau bahkan penularan infeksi herpes bisa terjadi. Infeksi juga dapat timbul akibat iritasi atau reaksi alergi dari pigmen yang digunakan saat sulam alis.

Penggunaan pigmen yang nantinya diaplikasikan pada area alis yang akan disulam juga harus diperhatikan. Sebelum sulam alis dilakukan, Anda disarankan untuk melakukan tes alergi terhadap pigmen yang akan digunakan, berupa tes tempel, untuk mencegah terjadinya reaksi alergi yang tidak diinginkan.

Selain itu, penting untuk memastikan orang yang mengerjakan sulam alis Anda merupakan tenaga profesional yang memiliki sertifikat dan menggunakan alat-alat yang telah dilakukan sterilisasi dengan baik, agar hasil dari sulam alis sesuai dengan yang diinginkan dan aman untuk kesehatan.

Pada wanita yang sedang mengandung, penderita keloid, pernah melakukan transplantasi organ, atau memiliki kondisi daya tahan tubuh yang lemah (immunocompromised) sebaiknya menghindari sulam alis. Begitu pula untuk penderita gangguan kulit seperti eksim dan rosacea, disarankan untuk menghindari tindakan sulam alis demi alasan kesehatan.

Teknik Pengerjaan Sulam Alis dan Cara Perawatan

Teknik pengerjaan sulam alis dilakukan dengan cara membuat sayatan atau goresan-goresan kecil pada sekitar alis yang kemudian ditanamkan pigmen. Penanaman pigmen yang bertujuan untuk membentuk rambut alis layaknya alis asli ini, biasanya meninggalkan rasa sakit saat proses sulam alis dilakukan.

Pasca penyulaman selesai, rasa sakit mungkin akan berangsur-angsur berkurang dan mungkin hanya akan terasa seperti tersengat pada sekitar alis yang disulam.

Agar hasil sulam alis tetap sesuai dengan yang diinginkan dan terhindar dari infeksi, berikut hal yang harus dilakukan:

  • Menjaga area sekitar alis tetap kering setidaknya sampai 10 hari pasca sulam alis dilakukan. Dianjurkan juga menjaga wajah tetap kering saat mandi.
  • Hindari penggunaan make up setidaknya selama seminggu.
  • Jangan mengelupaskan keropeng atau menggaruk area sekitar alis meski terasa gatal.
  • Kuncir rambut Anda agar rambut tidak mengenai daerah alis yang baru disulam
  • Hindari berenang, sauna atau melakukan aktivitas yang menyebabkan produksi keringat berlebih hingga area sulam alis benar-benar sembuh.
  • Batasi paparan sinar matahari langsung pada area alis yang disulam, untuk menghindari terbentuknya noda gelap atau hiperpigmentasi pada area sekitar alis.
  • Rutin mengoleskan krim atau obat yang telah diberikan sesuai dengan petunjuk sesuai instruksi.

Jika setelah melakukan sulam alis daerah sekitar mengalami pembengkakan, mengalami keropeng setelah dua minggu, terasa nyeri terus menerus atau mengeluarkan cairan seperti nanah, segeralah periksa ke dokter. Anda mungkin menderita infeksi dan memerlukan perawatan untuk mengatasi infeksi yang terjadi.

Sulam alis, secara estetik memang dapat menunjang penampilan, namun tetap perhatikan faktor keamanan demi alasan kesehatan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum melakukan sulam alis.

Berita ini telah tayang di alodokter.com, dengan judul: Ketahui Aturan Melakukan Sulam Alis yang Aman

Komentar