Jum`at, 11 April 2025

Efek Positif dari Seorang Pencemas

Ilustrasi cemas. (Dok: thegoodbook)
Ilustrasi cemas. (Dok: thegoodbook)

TitikNOL - Kabar baik bagi para pencemas. Menurut psikolog, mengkhawatirkan hal-hal kecil dalam hidup ternyata tidak berefek seburuk yang Anda kira pada kesehatan, malah sebaliknya.

Sikap cemas dapat menjaga Anda dengan perannya sebagai motivator. Dengan mempersiapkan diri untuk skenario terburuk dalam suatu keadaan, Anda cenderung lebih terlindungi saat apa yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Pada akhirnya sikap cemas dapat membuat Anda jadi lebih positif dan memotivasi diri. Demikian hasil riset Profesor Kate Sweeny dari University of California.

Hasil riset Sweeney masuk akal. Dalam dosis kecil, kecemasan memang dapat bermanfaat.

Dalam sebuah studi misalnya, rasa cemas dikaitkan dengan pemulihan dari trauma dan depresi, juga meningkatnya perilaku yang mendukung kesehatan. Misal, melakukan mamogram agar terhindar dari kanker payudara. Juga menggunakan tabir surya agar tak kena kanker kulit.

Banyak juga orang yang menemukan bahwa para pencemas cenderung lebih sukses dalam memecahkan masalah, dalam dunia kerja mereka lebih berkinerja, juga lebih proaktif dan paham cara menangani situasi yang memicu stres dalam hidup.

Semua keuntungan di atas merupakan bukti-bukti positif menjadi seorang pencemas yang dimuat dalam makalah yang dipublikasikan jurnal Social Psychology and Personality Compass dengan judul The Surprising Upsides of Worry.

Di dalamnya, Sweeney dan rekannya Michael Dooley mendefinisikan cemas sebagai "pengalaman emosional tak menyenangkan yang muncul bersamaan dengan pikiran buruk yang berulang tentang masa depan". Keduanya berargumen bahwa kecemasan tak selalu berarti negatif.

Memang, banyak yang beranggapan bahwa menjadi pencemas dapat merugikan seseorang. Membuat seseorang susah tidur, menderita kecemasan tingkat tinggi, bahkan efek paling ringannya dapat memicu distraksi dalam keseharian.

Psikolog dari University of Chicago, Sian Beilock menjelaskan, mencemaskan sesuatu itu seperti melakukan dua hal bersamaan. Sikap ini seolah menyedot seluruh energi mental hingga membuat seseorang susah fokus pada apa yang ada di depan mata.

Dalam sebuah studi pada 1996 yang dimuat dalam jurnal Cognitive Therapy and Research, tim psikolog meminta relawan mendaftar dampak negatif menjadi seorang pencemas. Beberapa di antaranya menuliskan, distraksi, membuat masalah lebih besar dari yang sebenarnya, dan pengalaman tak menyenangkan.


Semakin Anda cemas, semakin matang pula rencana yang dibuat, pada akhirnya Anda jadi tak perlu terlalu cemas.

Kate Sweeney dan Michael Dooley

Sweeney dan Dooley mengemukakan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa pencemas punya alasan yang menguntungkan di balik sikap cemas mereka. Dalam studi pada 1996 yang disebutkan di atas, sebenarnya manfaat cemas juga sudah terungkap.

Partisipan menuliskan beberapa efek positifnya, yakni mereka jadi perencana yang lebih baik, berpikir lebih analitis, dan mendorong mereka untuk jadi lebih teliti dalam memilih.

Para pencemas menurut Sweeney dan Dooley tak sekadar berusaha untuk mengurangi kemungkinan hasil negatif dari suatu sikap, tapi juga berusaha mengurangi rasa cemas itu sendiri.

Contohnya begini, cemas akan hasil wawancara kerja membuat mereka meluangkan waktu lebih banyak untuk bersiap menyambut wawancara, sambil mencari kesempatan kerja lain. Usaha proaktif ini, pada akhirnya dapat mengurangi kecemasan akan hasil wawancara.

Jadi ini ibarat siklus. Semakin Anda cemas, semakin matang pula rencana yang dibuat, pada akhirnya Anda jadi tak perlu terlalu cemas.

"Meski memiliki reputasi negatif, tidak semua kekhawatiran itu merusak atau bahkan sia-sia belaka. Cemas memiliki manfaat motivasi, dan juga berfungsi sebagai penopang emosional. Rasa khawatir dapat memotivasi upaya proaktif untuk mengumpulkan serangkaian respons yang siap digunakan saat seseorang menerima kabar buruk," papar Sweeney dikutip Live Science.

Jadi, pikirkan rasa cemas sebagai wujud dari pesimisme defensif. Saat hidup menghujani Anda dengan berbagai masalah, bersiap menangkisnya tak pernah salah.

Di sinilah sikap cemas berperan. Jika dilakukan dengan tepat, niscaya Anda punya tameng kuat yang dapat melindungi dari kenyataan hidup dan segala hal menakutkan yang ada dalam pikiran.

Berita ini telah tayang di Beritagar.id, Rabu 24 Mei 2017 dengan judul Ada baiknya jadi pencemas

Komentar
Tag Terkait