TitikNOL - Memasuki musim penghujan, sistem imun tubuh akan menurun dan membuat Anda rentan terhadap berbagai penyakit. Salah satu yang mesti diwaspadai di musim hujan seperti ini adalah penyakit leptospirosis.
Anda harus menyiapkan berbagai amunisi supaya kondisi tubuh tetap fit dan prima. Namun, bagaimana jika gejala leptospirosis telanjur muncul dan mengganggu aktivitas? Bagaimana cara mengobatinya? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.
Apa saja gejala leptospirosis?
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang sering muncul saat musim hujan. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menyerang hewan dan manusia.
Leptospirosis ditularkan ke manusia melalui kontak dengan air, tanah, atau lumpur yang terkontaminasi oleh urin tikus yang terinfeksi leptospira. Namun, infeksi ini tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain, jadi hanya bisa ditularkan oleh hewan yang terinfeksi saja.
Gejala leptospirosis ini biasanya muncul secara tiba-tiba, sekitar 5 sampai 14 hari setelah tubuh terinfeksi. Ketika bakteri leptospira berhasil masuk ke dalam tubuh, Anda akan mengalami berbagai gejala leptospirosis yang meliputi:
Pilihan obat untuk meringankan gejala leptospirosis
Kebanyakan kasus leptospirosis yang ada di Indonesia termasuk leptospirosis ringan. Gejala leptospirosis ringan biasanya dapat diobati dengan pemberian antibiotik, seperti doxycycline atau penicillin, untuk meredakan gejalanya.
Jika Anda mengalami nyeri otot dan demam terus-terusan, dokter mungkin juga akan memberikan ibuprofen yang harus diminum rutin. Dengan obat-obatan ini, gejala leptospirosis biasanya akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu kurang lebih satu minggu.
Akan tetapi, gejala leptospirosis yang tidak segera ditangani juga bisa berkembang menjadi parah, lho. Infeksi bakteri leptospira dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan memicu gagal ginjal, gagal hati, gangguan pernapasan, hingga meningitis.
Semua penanganan yang diberikan dokter tergantung dari organ mana yang terinfeksi. Jika bakteri leptospira sudah menginfeksi sistem pernapasan, pasien mungkin akan diberikan ventilator untuk membantu pernapasannya.
Sedangkan jika memengaruhi ginjal, pasien mungkin memerlukan dialisis alias cuci darah supaya fungsi ginjalnya tetap normal. Secara umum, pasien leptospirosis dianjurkan untuk rawat inap selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan, tergantung dari keparahan gejalanya.
Bisakah gejala leptospirosis diatasi secara alami?
Tentu saja, ada beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk meringankan gejala leptospirosis. Untuk mencegah infeksi leptospirosis semakin parah, lakukan cara-cara berikut ini:
1. Perhatikan air minum Anda
Pastikan air minum yang ada di rumah Anda benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi. Atau, pilihlah air minum kemasan yang masih disegel dengan baik untuk menjamin kebersihannya.
Bukan hal yang tidak mungkin jika air putih yang Anda minum akan terkontaminasi oleh bakteri leptospira. Ada baiknya, rebus air terlebih dahulu dan taruhlah di teko atau wadah tertutup lainnya sebelum diminum.
2. Pakai alas kaki
Selalu gunakan alas kaki yang bersih, entah itu sandal atau sepatu, saat ke luar rumah. Terlebih saat musim hujan, Anda tentu akan menemukan banyak genangan air di sepanjang jalan.
Hati-hati, genangan air tersebut bisa jadi telah tercampur dengan urine tikus atau hewan lainnya yang terinfeksi bakteri leptospira. Setelah ke luar rumah, segera cuci kaki dengan bersih untuk mencegah infeksi leptospirosis.
3. Obati luka terbuka
Bakteri leptospira akan sangat mudah masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Jika Anda punya luka terbuka pada bagian tubuh tertentu, segera tutup dengan plester atau obati hingga benar-benar sembuh.
Berita ini telah tayang di hellosehat.com, dengan judul: Cara Mengatasi Gejala Leptospirosis, Penyakit Khas di Musim Hujan