Senin, 25 November 2024

Keberadaan Setan yang Tanpa Disadari dalam Pernikahan

Ilustrasi. (Dok: allwomenstalk)
Ilustrasi. (Dok: allwomenstalk)

TitikNOL - Diantara sebab percekcokan rumah tangga era kekinian adalah media sosial, terutama Facebook dan aplikasi chatting seperti WhatsApp. Menurut data dari American Academy of Matrimonial Lawyers, sepertiga dari pengajuan gugatan cerai yang dilayangkan di AS menyebut kata Facebook.

Dari laporan tersebut, sejumlah suami atau istri juga mengutarakan niat perceraian melalui Facebook, e-mail atau Instagram. Sejumlah besar dari mereka menggunakan Facebook untuk memposting tulisan atau mengeluhkan perilaku pasangan, yang dapat memicu perceraian.

“Keterlaluan suami saya. Saat saya sibuk di dapur atau memandikan anak, dia malah asyik sendiri main HP. Bangun tidur, pulang kerja, dia main HP melulu. Padahal, pengennya kalau di rumah, kita menghabiskan waktu bersama,” keluh seorang ibu muda terhadap perilaku suaminya.

Gadget secara nyata sudah berubah menjadi setan yang dapat mengalihkan interaksi intim dengan pasangan. Gara-gara gadget, sepasang suami-istri bisa kehilangan waktu untuk membina hubungan personal yang mendalam.

Berdasarkan riset dari lembaga hukum McKinley Irvin yang berbasis di AS, 15% orang mengaku jika Facebook sangat berbahaya bagi kelangsungan pernikahan, sedangkan 16% mengaku FB sebagai sumber kecemburuan. Sementara itu, 14% orang mengaku melakukan penelusuran dugaan perselingkuhan pasangannya melalui FB.

Gadget yang tadinya didisain untuk memperlancar komunikasi sudah berubah menjadi alat ampuh pemutus hubungan yang sesungguhnya.

Akhir-akhir ini gejala kecanduan gawai tidak hanya mewabah di kalangan muda, tapi sudah merembet ke generasi lanjut usia. Jika kita amati, cukup mudah kita temui bapak-bapak yang minta dibuatkan teh oleh istrinya sambil melototin gadget, atau istri yang meminta suami menceboki anak karena dia masih asyik dengan gadget.

Yang harus dilakukan supaya Gadget tidak menjadi Setan Dasim

Dalam tradisi Islam, dikenal golongan setan yang tugas utamanya adalah mengganggu keutuhan rumah tangga, yang bernama Dasim. Rusaknya rumah tangga adalah salah satu sebab awal rusaknya masyarakat secara umum. Oleh karena itu, golongan Dasim mendapat tugas khusus untuk meruntuhkan mahligai rumah tangga.

Untuk mencegahnya ada beberapa kiat supaya kita sehat dalam memanfaatkan gadget:

1. Bicara terus terang kepada pasangan
Jangan mudah curhat di FB atau media sosial lain yang semua orang bisa mengaksesnya. Apa yang terjadi di dalam rumah tangga harus dianggap sebagai aurat yang tidak boleh dibuka untuk diperlihatkan ke sebarang orang yang tidak berkepentingan.

Jika kira-kira pasangan bakal tak enak hati, jangan mengunggah postingan atau menyebar pesan/artikel yang isinya menyinggung pasangan.

2. Nikmati kebersamaan dengan pasangan
Berjanjilah untuk tidak membuka smartphone Anda ketika di rumah, kecuali ada panggilan darurat. Nikmati bermain dengan anak atau bercanda ria bersama pasangan. Ingat, sebagian besar waktu Anda adalah untuk orang lain, di tempat kerja, di perjalanan atau bahkan kadang-kadang di rumah pun tersita oleh orang lain, seperti kerjaan lembur atau banyak menerima tamu.

Nilai sebuah hubungan sangat tergantung kepada investasi yang kita keluarkan, dan investasi yang sangat penting adalah waktu. Jika kita menolak penyatuan melalui kehadiran fisik serta jiwa sekaligus, artinya kita sedang mengasingkan diri. Tidak ada orang lebih penting dan dekat melebihi keluarga, dan di antara keluarga yang hubunganya paling dekat adalah pasangan. Mari kita investasikan waktu kita untuk keluarga. Jangan biarkan gadget dan dunia maya merampasnya.

3. Sadari jika Anda sudah kecanduan

Ciri-ciri kecanduan gadget antara lain:

- Jika bangun tidur, Anda buru-buru melihat ponsel pintar

- Membagi apa pun yang Anda lakukan di media sosial

- Orang bisa tahu masalah pribadi Anda dari status yang Anda buat

- Anda tidak merasa bersalah ketika menggunakan ponsel saat sedang berbicara dengan orang lain atau berada dalam sebuah forum

- Anda menggunakan ponsel saat berkendara, tulis status di Facebook atau mengirim pesan via WhatsApp, Twitter, SMS dan sejenisnya.

Menyadari bahwa Anda sudah kecanduan adalah langkah awal untuk proses penyembuhan. Jangan mempertaruhkan kebahagiaan berumahtangga dengan keasyikan semu bersama gadget. Menjaga dan memperkuat hubugan pasangan tidak bisa dikalahkan oleh aktivitas apa pun, apalagi hanya oleh benda berbentuk kotak kecil dan gepeng itu.

Sumber: www.rimanews.com

Komentar