Rabu, 2 April 2025

Ketahui Penyebab dan Risiko Hamil Kebo

Ilustrasi. (Dok; Diarybunda)
Ilustrasi. (Dok; Diarybunda)

TitikNOL - Hamil kebo adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kehamilan tanpa gejala yang dialami ibu hamil. Kehamilan ini seringkali dianggap “beruntung” karena ibu tidak merasakan keluhan apapun selama hamil. Namun nyatanya, ada risiko yang bisa terjadi di balik kerbau bunting.

Kehamilan seringkali dibarengi dengan perubahan kehidupan seorang wanita, baik secara fisik, mental, maupun hormonal. Berbagai perubahan tersebut akan menimbulkan keluhan yang disebut juga dengan gejala kehamilan , seperti mual di pagi hari , nyeri payudara, sakit perut, mudah lelah, dan sering buang air kecil.

Namun perlu Anda ketahui bahwa setiap kehamilan adalah unik dan setiap wanita memiliki tantangan berbeda dalam menjalaninya. Salah satu kehamilan unik yang bisa ditemukan adalah kehamilan kerbau.

Penyebab Kehamilan Kebo

Faktanya, masih dianggap normal jika wanita tidak merasakan atau menyadari gejala kehamilan di usia kehamilan 4-6 minggu. Namun gejala tidak bunting pada kerbau bunting akan dialami hingga usia kebuntingan lebih dari 6 minggu .

Dalam dunia medis, kehamilan dikenal dengan istilah kehamilan samar . Kehamilan kriptik membuat wanita tidak sadar bahwa dirinya hamil hingga akhir masa kehamilannya, bahkan tiba-tiba melahirkan.

Belum diketahui secara pasti penyebab wanita hamil kerbau. Namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab wanita tidak merasakan gejala hamil , yaitu:

1. Gejala yang disalahpahami

Gejala kehamilan seringkali disalahartikan sebagai keluhan kesehatan fisik atau gejala premenstrual syndrome (PMS). Tanda-tanda PMS dan kehamilan memang serupa, namun sebenarnya dapat dibedakan berdasarkan intensitas atau tingkat keparahannya.

Alasan inilah yang membuat seorang wanita mengalami kehamilan kerbau, padahal sebenarnya dia salah mengartikan gejala kehamilan yang dia rasakan.

2. Siklus haid tidak teratur

Kehamilan bisa dialami oleh wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur . Wanita dengan kondisi ini seringkali kesulitan menyadari bahwa mereka telah terlambat menstruasi, yang merupakan gejala umum kehamilan.

Siklus yang tidak menentu juga membuat wanita lebih sulit menentukan masa suburnya . Oleh karena itu, wanita dengan kondisi ini seringkali tidak bisa memprediksi waktu aman untuk berhubungan seks tanpa risiko kehamilan.

3. Belum berencana hamil

Wanita yang menunda kehamilan karena suatu alasan, seperti menderita kondisi kesehatan fisik atau mental tertentu, mengonsumsi obat-obatan, atau merasa membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan diri sebelum menjadi seorang ibu , umumnya bisa mengalami keguguran.

Hal ini bisa terjadi karena wanita yang menunda kehamilan kurang peka terhadap gejala dan perubahan tubuh akibat kehamilan serta tidak mengetahui secara seksama bagaimana gejala kehamilan terjadi. Secara psikologis, wanita yang menunda kehamilan juga biasanya akan menyangkal gejala kehamilan yang dialami.

4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Kehamilan dapat dialami oleh wanita pengidap PCOS karena gejala kehamilan yang dirasakan mungkin mirip dengan gejala yang dialami sehari-hari sebagai penderita PCOS.

Selain itu, penderita PCOS memiliki kadar hormon yang tidak stabil dan mungkin menemukan hasil negatif palsu jika melakukan test pack terlalu cepat. Alasan inilah yang membuat mereka tidak menyadari bahwa dirinya hamil.

5. Hamil di usia muda

Penelitian membuktikan bahwa wanita yang hamil di usia muda , terutama remaja, lebih besar kemungkinannya untuk mengalami keguguran. Kondisi ini bisa terjadi karena remaja putri belum terbiasa dengan perubahan fisik dan tidak mengetahui banyak tentang gejala kehamilan.

Selain penyebab-penyebab di atas, memiliki riwayat hamil kerbau, hamil akibat kekerasan seksual , serta menderita penyakit mental seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan kepribadian juga lebih besar kemungkinannya untuk mengalami hamil kerbau.

Risiko Kerbau Hamil

Hamil kebo benar-benar membuat nyaman ibu hamil karena menjalani kehamilan tanpa merasakan keluhan apapun. Namun terlambat menyadari kehamilan dapat membuat ibu hamil tidak mendapatkan pemeriksaan kehamilan lebih awal sehingga rentan mengalami komplikasi kehamilan .

Berikut berbagai risiko yang dapat terjadi jika Anda sedang mengandung kerbau dan terlambat melakukan pemeriksaan atau pengobatan kehamilan:

  • Diabetes gestasional
  • Preeklamsia
  • Persalinan prematur
  • Bayi dilahirkan dengan berat badan lahir rendah
  • Gangguan tumbuh kembang janin dalam kandungan akibat pola hidup ibu yang tidak sehat selama hamil

Ada mitos kehamilan yang menyebutkan bahwa hamil kerbau bisa menyebabkan keguguran. Namun, kondisi ini hanya sebatas anggapan saja. Keguguran disebabkan oleh kegagalan perkembangan janin akibat penyakit tertentu, pola hidup tidak sehat, atau paparan zat beracun. Jadi, tidak ada hubungan antara hamil kerbau dengan risiko keguguran.

Kerbau bunting bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, namun harus dijalani dengan baik guna mencegah risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, bila Anda mengalami telat haid lebih dari 10 hari dan dengan atau tanpa gejala, sebaiknya lakukan test pack untuk mendeteksi hormon kehamilan .

Untuk memastikan kehamilan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter dan melakukan USG. Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami terlambat haid selama 3 siklus berturut-turut tanpa menggunakan alat kontrasepsi.











.




Berita ini telah tayang dialodokter.com, dengan judul: Hamil Kebo, Ketahui Penyebab dan Risikonya

Komentar