Rabu, 9 Juli 2025

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar

Suasana acara Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition. (Dok. Istimewa)
Suasana acara Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition. (Dok. Istimewa)

YOGYAKARTA, TitikNOL - Indonesia Records bersama TemanHebat baru saja menggelar acara spektakuler Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition yang berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025 di Sleman City Hall, Yogyakarta. Event tersebut menjadi ajang penampilan terbaik dari 10 finalis muda berbakat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam acara puncak tersebut, 10 finalis yang tampil memiliki beragam usia dan latar belakang menunjukkan kekayaan talenta generasi muda Tionghoa Indonesia. Nama-nama yang berhasil melaju ke Grand Final adalah: Sidney Mourenshia (14 tahun, Jambi), Gwen Putri Amos (16 tahun, Jakarta), Emily Cahyadi (13 tahun, Semarang), Vanessa Elena Riady (13 tahun, Surabaya), Theona Widya Paramita (15 tahun, Yogyakarta), Felisha Jessie Soesanto (14 tahun, Surabaya), Jennifer Tan Huey Fen (16 tahun, Purworejo), Kimberly Key (13 tahun, Surabaya), Valerie Michaelle Celica (14 tahun, Semarang), dan Helen Loveine (15 tahun, Surabaya).

Acara tersebut juga diwarnai oleh penampilan spesial dari beberapa penyanyi berbakat yang menambah semarak suasana: Ivory Mei (Jakarta), Vanya Wijaya (Kepanjen), Makhaila Paramitha (Semarang). Sementara itu, Kenneth Trevi (Bandung) dan Jennifer Aurelia (Surabaya) tampil sebagai Special Guest Stars yang memukau para penonton dengan lagu-lagu andalan mereka.

Setelah melewati persaingan ketat, para juri akhirnya memilih pemenang dari kompetisi tersebut: Juara I: Sidney Mourenshia (Jambi), Runner-up 1: Gwen Putri Amos (Jakarta), dan Runner-up 2: Valerie Michaelle Celica (Semarang). Sebagai hadiah, ketiga pemenang akan diproduseri dua lagu oleh Indonesia Records, satu lagu berbahasa Mandarin dan satu lagi berbahasa Indonesia. Para grand finalis lainnya akan diproduserinya satu lagu. Tak hanya itu, lagu-lagu mereka akan dipromosikan oleh TemanHebat yang didukung oleh Indonesia Records dan didistribusikan melalui label musik LadofaDoredo.

Tixxy, pemilik Indonesia Records kepada awak media pada Rabu (9/7/2025) mengatakan bahwa ajang tersebut memiliki tujuan lebih dari sekadar kompetisi.

“Kami ingin menjadi jembatan antara tradisi dan kreativitas masa kini, sekaligus memperkuat identitas budaya Tionghoa Indonesia. Harapannya, para pemenang dapat menjadi duta budaya yang menyuarakan toleransi, keberagaman, dan semangat berkarya,” ujar Tixxy.

Ditanya mengenai proses seleksi, Tixxy menjelaskan bahwa peserta diharuskan untuk menguasai lagu berbahasa Mandarin sebagai bagian dari penilaian kualitas vokal dan penguasaan budaya.

“Kriteria kami tak hanya teknik vokal, tetapi juga kemampuan mereka dalam menyampaikan emosi melalui dialek Tionghoa dan lirik Mandarin.”

Indonesia Records berencana untuk mendalami potensi para pemenang dan grand finalis lainnya dengan menyiapkan lagu untuk mereka masing-masing. Lagu-lagu tersebut diharapkan menjadi langkah awal bagi mereka untuk merintis karier di industri musik Indonesia.

Tixxy juga berbicara mengenai perkembangan industri musik Indonesia, yang menurutnya semakin positif dengan munculnya talenta-talenta muda.

“Kompetisi seperti ini membuka ruang bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan vokal dan karakter yang lebih mendalam,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yuly, pemilik TemanHebat berbagi visi mengapa mereka terlibat dalam kompetisi tersebut.

“Kami melihat bahwa ada minat besar dari generasi muda Indonesia terhadap lagu berbahasa Mandarin. Kami ingin menciptakan karya-karya Mandarin asli dari Indonesia yang bisa menembus pasar internasional,” ujarnya.

TemanHebat juga akan mempromosikan lagu-lagu yang dirilis para penyanyi dari ajang tersebut. Harapan Yuly, lagu-lagu tersebut bisa diterima oleh komunitas Tionghoa di Indonesia, serta dinikmati oleh siapa saja, termasuk penikmat musik luar negeri yang menguasai bahasa Mandarin.

Yuly juga menambahkan, “Di era digital ini, kami memanfaatkan platform online untuk melakukan streaming langsung dan memperkenalkan artis dan lagu-lagu baru ke audiens yang lebih luas. Ini menjadi strategi kami dalam memaksimalkan promosi.”

Tantangan terbesar yang dihadapi TemanHebat adalah derasnya arus konten digital yang semakin mempersaingkan setiap artis untuk menonjol. Namun, mereka tetap optimis dalam mencari cara kreatif untuk memperkenalkan talenta baru ke pasar.

“Kami selalu mencoba beradaptasi dengan perubahan digital dan terus berinovasi dalam menghadapi perubahan selera pasar,” jelas Yuly.

TemanHebat berkomitmen untuk terus mendukung talenta-talenta muda tersebut, dengan rencana untuk menggelar lebih banyak event dan program lainnya.

“Kami ingin memberikan ruang bagi mereka untuk terus berkembang, belajar, dan mengembangkan karier mereka ke depan,” tutup Yuly.

Dengan berakhirnya kompetisi tersebut, Indonesia Records dan TemanHebat semakin memperkuat komitmennya dalam memberikan kesempatan bagi talenta-talenta muda Indonesia untuk bersinar di dunia musik. Terutamanya dalam mempertahankan dan melestarikan budaya Tionghoa melalui musik.

Setelah suksesnya ajang Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition, Indonesia Records sudah merancang kompetisi lanjutan yang bertajuk Puteri Tionghoa Kids 2025 Singing Competition yang akan digelar pada Oktober 2025. Program tersebut dirancang untuk menggali potensi anak-anak dan remaja Indonesia dalam dunia musik, sekaligus menjadi sarana bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan membangun karakter sejak dini.

Saksikan ulang Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition melalui link berikut ini: https://www.youtube.com/live/fOo719o9phs

Komentar