Sentimental Moods Angkat Bicara, SKA Belum Mati

(net)
(net)

TitikNOL - Siapa bilang ska telah mati tanpa menyisakan jejak? Musik ini masih berjaya, dan diusung grup band Sentimental Moods.

Selain ingin menghibur masyarakat, kedatangan Sentimental Moods kali ini untuk menunjukkan bahwa musik ska belum mati. Hal itu pun dikemukakan oleh kedua personelnya, Wiro (Gitaris) dan Taufik (Trumpet).

"Sebenarnya, kami enggak bisa bilang kalau grup musik ska di Indonesia itu sedikit. Mereka hanya tidak terekspos saja, belum muncul ke permukaan. Banyak banget grup musik ska yang ada di daerah-daerah," ujar Taufik.

Menurutnya, dua tahun belakangan ini, musik serta komunitas pencinta ska mulai menjajah beberapa daerah di Indonesia, seperti di Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan lain-lain. 

"Dua tahun belakangan ini mulai banyak acara ska yang mungkin belum diketahui orang banyak, di Bandung ada acara Mari Kita Berdanska, lalu ada Semarang Ska Fest, di Jogja ada Son of Ska, masih banyak banget deh," ia menambahkan. 

Kehadiran Sentimental Moods di kejamnya industri musik Indonesia bukan semata ingin menunjukkan bahwa musik ska belum mati. Mereka pun ingin mengenalkan musik ska kepada masyarakat Indonesia.

"Tujuan kami bermain ska adalah untuk memperkenalkan musik ska kepada masyarakat Indonesia. Kami ingin menegaskan bahwa musik ska di Indonesia tidak hanya Tipe-X saja!" tutur Taufik.

Tipe-X adalah grup musik ska yang sempat meramaikan industri musik Indonesia pada 1990-an. Grup musik yang digawangi oleh Tresno sebagai vokalis itu sempat disebut-sebut sebagai pencetus musik ska di Indonesia. 

"Grup musik ska itu bukan hanya Tipe-X, banyak banget di Indonesia, itu menjadi salah satu tujuan kita untuk memperkenalkan musik ska di masyarkat Indonesia," ia menambahkan. 

Jakarta Ska Foundation

Selain bermusik, cara lain Sentimental Moods sebagai pewaris musik ska di Indonesia adalah dengan membuat komunitas yang mereka sebut sebagai Jakarta Ska Foundation atau JSF. Komunitas itu digagas oleh gitaris Sentimental Moods, Wiro, setahun belakangan ini. 

"JSF itu seperti komunitas, baru satu tahun terbentuk sih, tapi kami sudah sering mengadakan acara seperti workshop tentang pendidikan ska agar masyarakat Indonesia bisa tahu akar dan apa itu musik ska," Wiro menceritakan. 

"Selain itu, kami juga suka membantu band-band ska yang ingin merilis album. Mereka, kami bantu dan kami publikasikan. Karena banyak banget grup musik ska di Indonesia yang belum terekspos," ucapnya. 

Intinya, kehadiran Sentimental Moods serta JSF di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sekedar sebagai peneman goyang pogo saja, namun juga memberitahu penjelasan lebih lanjut tentang sejarah musik ska itu.
 

 

 

 

Sumber: www.cnnindonesia.com

TAG musik
Komentar