TitikNOL - Nama Kadir Srimulat dikenal sebagai salah satu pelawak legendaris Indonesia. Meski namanya sempat menghilang karena sakit hingga rela menjual seluruh harta benda, Kadir kini disorot karena mengubah profesinya sebagai seorang affiliator.
Hal itu diceritakan Kadir ketika menjadi bintang tamu di YouTube Kasisolusi. Ia menceritakan mulanya menjadi seorang affiliator karena sepi job.
"Saya kan dapat panggilan di televisi itu biasanya tiga bulan sekali. Ya, hiburan saya kan awalnya TikTok dan YouTube. Saya kan lihat kok mereka jualan hasilnya bisa ramai sampai ratusan juta," ujarnya.
"Saya tanya anak saya. Katanya dia punya teman di sekolahnya affiliate itu. Saya besoknya nonton lagi. Ada Pak Basri muncul, videonya saya simpan, jadi inspirasi saya, sambungnya.
"Anak yang terakhir yang kuliah yang bantu. Anak saya yang pertama sama yang keenam ini hanya yang percaya sisanya mereka kira tipu-tipu," katanya lagi.
Kadir menjelaskan bahwa barang pertama yang ia jual adalah alat pijit dan tumblr.
"Saya jual pertama yang ada di rumah. Saya pakai alat pijit dan tumblr. Waktu itu 34 ribu pengikutnya. Dia daftar langsung diterima dan syuting. Satu video syuting alat pijit tiga jam. Saya beli 80 ribu, akhir November ditayangkan," bebernya.
"Alat pijit itu laku 2, laku 8, sampai laku 300. Kata anak saya, saya untung Rp3 juta ya hitungannya sehari dapat komisi Rp15 ribu sampai paling gede Rp50 ribu. Yang nyunting anak saya yang pertama. Pernah saya jual kemoceng sehari laku 1800 tapi besoknya turun. Itu nggak pasang iklan," lanjutnya.
Berubah haluan dari pelawak hingga kini affiliator rupanya tak menurunkan semangat Kadir untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya.
"Pernah ada nanya temen saya bilang siap nggak kalau saya menurunkan gengsi dan gaji saya turun. Saya jawab kalau sebagai bapak, kepala keluarga dan pencari nafkah ya saya siap. Jadi, saya dulu anggap ini tipu-tipu tapi ternyata berkah untuk keluarga," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di insertlive.com, dengan judul: Banting Setir Jadi Affiliator, Kadir Srimulat: Saya Dulu Anggap Ini Tipu-tipu