Senin, 7 Oktober 2024

KCD Lebak Siapkan Program Siswa Siap Kerja di 15.000 Industri di Banten

Asep Ubaidilah, Kepala KCD Dindikbud Banten wilayah Lebak. (Foto: Ist)
Asep Ubaidilah, Kepala KCD Dindikbud Banten wilayah Lebak. (Foto: Ist)

LEBAK, TitikNOL - Setelah sertijab kemarin, Rabu Agustus 2021, Kepala KCD Lebak Asep Ubaidilah langsung adakan pembinaan kepada seluruh kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK/ dan SKh Negri se-Kabupaten Lebak di SMK Negri 1 Gunung Kencana, belum lama ini.

Adapun binaan ini adalah bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan murid di masa depan ketika sudah mencapai kelulusan di tahap pendidikan SMA/SMK/Skh.

"Baru Sertijab kemarin, kita langsung start hari ini adakan pembinaan Kepala Sekolah dan Pengawas SMA/SMK/SKh Negri, dalam hal peduli terhadap langkah anak-anak kita ke depan setelah lulus dari sekolahnya. Fokus kita itu menyalurkan Link & Match lulusan sekolah ke 15.000 perusahaan mitra dalam langkah penanggulangan kasus pengangguran setelah lulus sekolah. Kita juga mengundang SDC Banten untuk berkontribusi SDM unggul di Banten," ujar Asep ketika diwawancarai Wartawan, Selasa (24/8/2021).

Sesuai dengan data kelulusan SMA/SMK/SKh dengan output pengangguran terbanyak, maka Kepala KCD Lebak ini menghimbau serta membina Kepala Sekolah dan pengawas SMA/SMK/SKh se Kabupaten Lebak, untuk menanggulangi kasus pengangguran pasca kelulusan sekolah tersebut.

Dihadiri oleh Khozin selaku Direktur Eksekutif Skill Development Center (SDC) Banten, beliau menegaskan Industri Banten yang mencapai angka 15.000 perusahaan ini butuh SDM Unggul dan kita harus menciptakan SDM yang berdaya saing tinggi di Banten ini.

"Hari ini kita kumpul untuk melakukan ikhtiar bersama bagaimana ke depannya Banten memiliki SDM berdaya saing tinggi sehingga industrinya Happy," jelas Khozin.

Ketika program tersebut telah tercapai, maka sudah jelas akan mengurangi angka pengangguran dan membuat perputaran roda ekonomi Banten membaik.

Untuk tercapainya keberhasilan program tersebut, ada beberapa hal yang akan dilakukan beberapa upaya bersama. Pertama dengan melakukan link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.

Sesuai dengan tupoksi pendidikan, SMA lebih mengarah ke perguruan tinggi, dan SMK terdidik untuk mandiri siap bekerja. Lalu untuk pengangguran/alumni akan dilatih sesuai dengan kebutuhan industri berbasis kurikulum industri dan langsung dapat penempatan kerja.

Bukan hanya untuk dunia perindustrian, namun pembinaan ini membungkus program yang dilengkapi dengan sentuhan pendidikan. Artinya lulusan sekolah bisa bekerja sambil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tanpa harus menunggu punya tabungan untuk kuliah, sambil bekerja pun mereka bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus merepotkan orang lain.

Program selanjutnya yaitu Start Up, yaitu memberikan pendidikan tambahan kepada murid tentang kewirausahaan. Dengan kemajuan teknologi pada saat ini, program ini juga menambahkan pendidikan usaha digital. Jadi para lulusan sekolah diminta bukan hanya jadi Job Seeker, tapi juga bisa menjadi Job Creator.

"Binaan ini harus tepat sasaran, program ini kita kerjakan bersama jadi seberat apapun kasusnya pasti bisa kita selesaikan bersama. Pak KCD ingin program ini berjalan cepat. Saya Apresiasi dengan kemampuan dan cepat tanggap beliau, Pak KCD ini orangnya revolusioner" ujar Direktur SDC Banten ketika menghadiri pembinaan Kepala Sekolah dan Pengawas SMA/SMK/SKh se Kabupaten Lebak.

Program ini juga dibangun tidak semata-mata mengarah ke murid saja, namun para guru juga akan di upgrade, fasilitas praktek di sekolah, dan magang di industri akan lebih harus tepat sasaran.(TN1)

Komentar