Sabtu, 26 Oktober 2024

Cegah Pendakwah Radikal, IDMI akan Sertifikasi Ulama Berwawasan Kebangsaan

Susana pengukuhan IDMI Banten di gedung serbaguna DPRD Provinsi Banten. (Foto: TitikNOL)
Susana pengukuhan IDMI Banten di gedung serbaguna DPRD Provinsi Banten. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Ikatan Da'i Muda Indonesia (IDMI) Provinsi Banten, akan mengeluarkan sertifikasi bagi ulama yang berwawasan kebangsaan. Hal itu untuk meminimalisir serta mencegah pendakwah yang radikal.

Ketua IDMI Provinsi Banten Syahrul Ramadan mengatakan, program sertifikasi bertujuan dalam rangka mencetak para da'i dengan metode yang tidak meresahkan masyarakat.

Menurutnya, fokus strategi dakwah akan dilakukan tidak hanya di perkotaan saja, melainkan terjun langsung ke pelosok daerah. Selain itu, pihaknya akan menerjunkan pendakwah ke wilayah yang rawan radikalisme.

"Akan kami lakukan kaderisasi, keahlian spesifikasi. Kami latih secara waris dan kita bina strategi dakwah dan kita bekali dengan kebangsaan. Mana kira-kira yang rantan radilakisme, penyesatan aliran karena Banten sangat luas. Bahkan ada daerah yang tidak tersentuh dakwah, karena selama ini terkonsentrasi di kota," katanya usai di kukuhkan di DPRD Banten, Kamis (17/12/2020).

Ia menyebutkan, organisasi yang dipimpinannya itu tidak akan berafiliasi dengan partai politik manapun. Sebab, hal itu dapat memberikan kegamangan terhadap masyarakat.

"Siapapun yang satu visi akan berkolaborasi, masyarakat sudah jenuh dengan lembaga yang ada karena kecenderungan dengan politik. Kami independen tidak ada anasir, kecenderungan politik," ungkapnya.

Pria yang kerap disapa Ki Sahdan itu menuturkan, derasnya digitaliasi menyebabkan perubahan yang sangat cepat, dimana dunia sangat amat transparan. Bahkan apa saja yang dilakukan manusia di Kutub Utara bisa diintip oleh manusia di Kutub Selatan.

"Kami akan memberikan advokasi, membimbing masyarakat dalam memfilter informasi. Oleh karena itu, pengurus akan melaksanakan da'i bersertifikat. Ini akan berbeda, untuk meningkatkan kapasitas orang tersebut," tuturnya.

Para da’i yang ada pada naungannya dituntut untuk melek Teknologi Informasi (TI). Terlebih, di era globalisasi ini para da’i harus mampu mengimbangi arus perkembangan zaman.

“Jangan sampai da’i muda ini tidak mengetahui informasi yang tengah berkembang. Karena, kedepan akan banyak perubahan yang sangat pesat. Jendela negara-negara tetangga akan terbuka. Aktivitas manusia tidak ada yang bisa ditutup-tutupi,” jelasnya. (Son/TN1)

TAG dai
Komentar
Tag Terkait