Diduga Keracunan Limbah Industri di Ciwandan, Dua Ekor Kerbau Warga Mati Mendadak

Kerbau warga Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih Kecamatan Ciwandan yang diduga mati akibat keracunan limbah industri. (Istimewa).
Kerbau warga Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih Kecamatan Ciwandan yang diduga mati akibat keracunan limbah industri. (Istimewa).

CILEGON, TitikNOL - Warga di Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon yang memiliki hewan ternak kini sudah mulai khawatir.

Pasalnya, beberapa hari yang lalu dua ekor kerbau milik warga yang sedang digembala di Kawasan Industri PT Pancapuri, mati mendadak.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kerbau yang mati itu milik warga Cilodan bernama Bakri dan Abu. Hewan ternak mereka mati pada hari Jumat (7/9/2018) lalu, diduga akibat keracunan limbah industri.

Baca juga: Soal Limbah Cair, Manajemen PT. MLB Janji Tutup Lubang Pembuangan

Ketua RT 18 RW 05, Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Syaifullah, membenarkan adanya dua ekor kerbau warga mati saat digembala di Kawasan Industri PT Pancapuri.

Dia mengatakan, di lokasi matinya dua ekor kerbau tersebut berdekatan dengan saluran air yang bersumber dari PT Chandara Asri Petrocemical (CAP) dan PT Synethetic Rubber Indonesia (SRI).

"Di lokasi matinya kerbau itu ada air, nggak tau air darimana karena deras banget. Padahal ini musim panas," jelas Syaifullah kepada wartawan, Senin (10/9/2018).

Meskipun belum diketahui apa penyebabnya lanjut dia, namun warga menduga ada yang membuang limbah ke saluran air sehingga menyebabkan dua ekor kerbau mati.

"Lokasi saluran air dimana tempat kerbau itu mati sangat berdekatan dengan PT CAP dan PT SRI," ungkapnya.

Pantauan di lapangan, selain berbusa , saluran air yang diduga menjadi penyebab matinya hewan ternak tersebut juga menimbulkan bau kimia yang menyengat.

Syifullah menambahakan, pemilik dua ekor kerbau yang mati itu sudah mendapat uang ganti rugi dari pihak PT Pancapuri selaku pengelola kawasan dimana lokasi kerbau itu mati.

"Hari ini warga dan pemilik kerbau yang mati menggelar pertemuan dengan perwakilan industri dan PT Pancapuri. Dari hasil pertemuan itu pihak PT Pancapuri yang diwakili Pak Pomi akhirnya memberikan ganti rugi kepada dua ekor kerbau yang mati," ungkapnya.

Sementara itu hingga saat ini, pihak PT Pancapuri, PT CAP dan PT Sri belum dapat dikonfirmasi. (Ardi/TN1).

Komentar
Tag Terkait