Sabtu, 23 November 2024

Enam Tahun Mengidap Kanker, Warga Pandeglang Tak Mampu Berobat

Cihong saat menunjukan foto anaknya yang mengidap kanker payudara bernama Cicih Agustini warga Kampung Bayur, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang kepada wartawan. (Foto: TitikNOL)
Cihong saat menunjukan foto anaknya yang mengidap kanker payudara bernama Cicih Agustini warga Kampung Bayur, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang kepada wartawan. (Foto: TitikNOL)

PANDEGLANG, TitikNOL - Cicih Agustini wanita cantik berumur 22 tahun warga Kampung Bayur, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang sudah enam tahun mengidap kanker payudara.

Anak kedua dari pasangan Cihong dan Neneng ini, kondisinya semakin parah. Kanker yang terus menyerang payudara sebelah kirinya, hari demi hari terus menjalar.

"Anak ini tekad sembuhnya tinggi. Tapi, karena keterbatasan biaya, saat ini cuma dirawat seadanya di rumah," papar Cihong (51) kepada wartawan, Selasa (21/6/2016).

Cihong yang sehari hari bekerja sebagai kuli bangunan itu mengaku sudah pernah membawa anaknya ke Rumah Sakit Adjidarmo di Lebak pada tahun 2013. Namun, pihak rumah sakit milik Pemkab Lebak itu meminta Cicih untuk dirujuk ke Rumah Sakit Dr Drajat Prawiranegara Serang.

"Saya bawa ke rumah sakit Serang, cuma dikasih ruang inap, tanpa ada penanganan dari dokter. Tiga hari saya putuskan pulang saja," ucapnya.

Dengan keterbatasan biaya, orang tua Cicih memutuskan untuk melakukan penyembuhan dan perawatan anaknya di rumah, sambil berusaha mengobati dengan mendatangi pengobatan tradisonal.

"Cicih kemarin ngomong, mau sembuh sebelum lebaran. Mau sehat, tidak mau nyusahin mamah sama bapak lagi," ujarnya.

Mendengar tekad anaknya tersebut, Cihong memberanikan diri untuk meminta bantuan kepada Bupati Pandeglang, Irna Narulita dengan mendatangi kantor Pendopo Bupati Pandeglang, beberapa bulan yang lalu.

"Waktu itu, Bupati menjanjikan akan membantu pengobatan dengan syarat saya harus bikin dulu SKTM, dan BPJS," katanya sambil memperlihatkkan buktinya.

Mendapatkan kabar baik tersebut, Cihong langsung membuat Surat Keterangan Tidak Mampu dan kartu BPJS Kesehatan. Namun, setelah syaratnya dipenuhi, permasalaan pun muncul saat dirinya mendatangi Rumah Sakit Berkah Pandeglang. Pihak dokter menyarankan agar anaknya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo Jakarta.

"Saya tagih janjinya, tapi tidak ada tanggapan. Sampai sekarang saya bingung buat berangkat ke Jakarta, tidak punya uang," ungkapnya.

Dirinya berharap, anak kesayangannya dapat sembuh dari penyakit yang diderita. Pasalnya, tidak tega saat anaknya melakukan aktifitas seperti salat harus memegang baju agar tak menyentuh payudara yang terus membusuk dan terus mengeluarkan cairan. (Meghat/rif)

Komentar