Selasa, 8 April 2025

Penumpang Sepi, Gapasdap Merak Minta Jumlah Pengoperasian Kapal Dikurangi

Ketua Gapasdap Merak Togar Napitupulu, saat memberikan keterangan kepada awak media terkait permintaan pengurangan jumlah kapal yang dioperasikan. (Foto: TitikNOL)
Ketua Gapasdap Merak Togar Napitupulu, saat memberikan keterangan kepada awak media terkait permintaan pengurangan jumlah kapal yang dioperasikan. (Foto: TitikNOL)

MERAK, TitikNOL - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyerangan (Gapasdap) Cabang Merak, meminta pengoperasian jumlah kapal di penyeberangan Merak - Bakauheni dikurangi. Permintaan itu dianggap solusi untuk menekan kerugian yang lebih besar yang dialami perusahaan pelayaran.

Ketua Gapasdap Cabang Merak Togar Napitupulu mengatakan, permintaan pengurangan pengoperasikan jumlah kapal sudah disampaikan pihaknya secara tertulis kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten.

"Terkait pengurangan jumlah kapal sudah kita sampaikan secara tertulis ke BPTD Banten. Sekarang kita masih menunggu apakah permintaan itu disetujui atau tidak," ungkap Togar di Merak, Kamis (23/4/2020).

Wabah Covid -19 telah menyebabkan sepinya penumpang dan kendaraan di penyeberangan Merak -Bakauheni. Kondisi itulah yang menjadi dasar Gapasdap mengajukan permintaan agar ada pengurangan jumlah kapal yang dioperasikan.

"Setiap dermaga itu kan biasanya 5 kapal. Nah sekarang kita minta dikurangi 1 kapal, jadi masing-masing dermaga itu 4 kapal saja," jelas Togar.

Togar menambahkan, saat ini jumlah muatan tidak sebanding dengan bahan bakar yang digunakan kapal dalam sekali perjalanan.

"Bahan bakar yang kita gunakan itu kan bersubsidi. Nah untuk menghindari terjadinya pemborosan bahan bakar solusinya adalah mengurangi jumlah kapal yang dioperasikan," ujarnya.

Lebih lanjut Togar mengatakan, sejak adanya wabah Covid -19, jumlah penumpang dan kendaraan di penyeberangan Merak - Bakauheni menurun drastis dibandingkan hari biasa.

"Jadi untuk penumpang penurunannya mencapai 80 persen, kalau kendaraan 20-25 persen," ungkapnya.

Tidak hanya meminta pengurangan jumlah kapal, pihaknya juga meminta adanya penambahan waktu bongkar muat kapal.

"Supaya muatan itu maksimal, kita juga minta waktu bongkar muat ditambah," harapnya.

Sementara itu, Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Nurhadi, membenarkan adanya permintaan dari Gapasdap Merak agar ada pengurangan jumlah kapal yang dioperasikan.

"Iya benar ada permintaan dari Gapasdap terkait pengurangan jumlah kapal, sekarang masih kita kaji," katanya belum lama ini. (Ardi/TN1).

Komentar
Tag Terkait
Berita Terkait