SERANG, TitikNOL - Para korban banjir di Perumahan Bumi Nagara, Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang hingga saat ini masih mengungsi. Bertepatan dengan pencoblosan Pilkada Kabupaten Serang, para korban justru tidak antusias untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya.
Seperti yang diungkapkan Nurfaida, salah satu korban banjir, rumahnya sudah terendam banjir sejak Senin (7/12/2020) dini hari hingga saat ini.
"Air mulai masuk ke dalam rumah itu hari Minggu, sekarang sudah se dada tingginya," kata Nurfaida ditemui di tempat pengungsian, Rabu (9/12/2020).
Ia mengungkapkan, banjir tahun ini merupakan yang terparah, karena sebelumnya ketinggian air tidak terlalu tinggi seperti sekarang yang mencapai 1,5 meter.
"Ini banjir parah, hampir semua blok di perumahan ini kebanjiran," ungkapnya.
Ibu rumah tangga yang tengah hamil itu mengaku tidak akan menyalurkan hak suaranya pada Pilkada tahun ini. Apalagi, keluarganya belum mendapatkan surat panggilan atau C1.
"Boro-boro mikirin nyoblos, mikirin rumah kebanjiran saja pusing," keluhnya.
Hal serupa juga dialami Rina, korban lainnya. Rina mengaku tidak bersemangat untuk datang ke TPS karena kondisi banjir dan sedang berada di pengungsian.
"Belum milih, lesu ngeliat keadaan (banjir) kaya gini, cape juga," singkatnya.
Di tempat terpisah, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berharap, partisipasi pemilih pada Pilkada tinggi dibandingkan Pilkada pada tahun 2015 lalu.
"Upaya KPU, Pemda, Paslon juga sudah dilakukan. Mudah-mudahan masyarakat bisa hadir di TPS dan partisipasi di Kabupaten Serang bisa naik dibandingkan Pilkada 2015. Banjir bukan menjadi penghalang mayarakat hadir di TPS," singkatnya. (Gat/TN1)