SERANG, TitikNOL - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Banten Menggugat (Kasibat), melakukan aksi demontrasi menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten transparan dalam penggunaan anggaran Covid-19, Senin (5/10/2020).
Dalam rangkaian aksinya, mereka menyegel gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dengan spanduk. Hal itu dilakukan, sebagai kecaman terhadap kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy yang dinilai belum memberikan kemajuan terhadap rakyat.
Salah satu massa aksi Adnan CH mengatakan, hampir semua anggaran Pemprov Banten direfocusing untuk penanganan pandemi virus Corona. Namun hingga saat ini, penyebaran Covid-19 melonjak.
Perlu ada pengawasan yang ketat terhadap pengguna anggaran. Jangan sampai dana untuk kesehatan masyarakat dimanfaatkan oleh oknum yang ingin meraup keuntungan melalui pengadaan.
"Maka perlu ada keterbukaan penggunaan dana. Kami menuntut Pemprov Banten transfaran terhadap pengadaan untuk kepentingan Covid-19," katanya saat orasi.
Ia mengungkapkan, kesehatan merupakan kepentingan utama dalam menghadapi wabah virus Corona. Pemprov Banten harus bisa memfasilitasi segala kebutuhan perawatan untuk warga.
Sebab hingga kini, masih minim tempat isolasi mandiri bagi warga yang terpapar ringan Covid-19. Terlebih beberapa waktu lalu, RSUD Banten sudah tidak digunakan sebagai rumah sakit rujukan Covid.
"Kebijakan PSBB selalu digulirkan. Tapi kasus semakin melonjak. Mall masih ramai, pasar masih ramai. Kami harapkan anggaran ini dibuka ke publik kawan-kawan," ungkapnya.
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut Pemprov Banten untuk transparan terhadap anggaran Covid-19. Menuntut pemprov serius dalam penanganan virus Corona. Wujudkan akses pendidikan dan hentikan komersialisasi pendidikan di Banten. (Son/TN1)