JAKARTA, TitikNOL – Bola panas yang dilempar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, telah meningkatkan suhu politik jelang Pilkada Banten 15 Februari 2017 mendatang.
Pernyataan yang disampaikan Agus Rahardjo jelas menyengat dan memancing reaksi sejumlah pihak, sekalipun ketua lembaga antirasuah itu tak menyebut secara langsung kandidat mana yang terkait dengan kasus tersebut. Agus Rahardjo hanya mengonfirmasi kaitan kasus yang saat ini dipantau KPK itu dengan Ratu Atut Chosiyah.
Sementara itu, Kabiro Humas KPK Yayuk Andriati memastikan, yang dimaksud Agus Raharjo tak ada hubungannya dengan Rano Karno. Hal ini sekaligus menyanggah keterangan Sukatma, saat memberikan keterangan pada sejumlah wartawan dua hari lalu (27/11/2016).
Baca juga: Basmi Korupsi di Banten, KPK Kembali Kembangkan Kasus Korupsi Atut
Sukatma menuding Rano Karno sebagai pihak yang dimaksud Ketua KPK Agus Raharjo dalam keterangannya beberapa hari lalu. Yayuk meyakinkan, bahwa kasus yang dimaksud Agus Raharjo bukan kasus yang baru.
Masih dalam kesempatan yang sama, Yayuk justru memastikan perkara tindak pidana korupsi terkait pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan akan terus dilanjutkan. Kasus yang melibatkan Tubagus Chaerul Wardana alias Wawan, adik Ratu Atut Chosiyah kini masih terus dalam pantauan KPK.
"Pemeriksaan terhadap Wawan dan saksi-saksi lainnya belum selesai dan masih terus berlangsung. Pengembangan terhadap kasus itu masih sangat dimungkinkan (menyeret nama-nama baru)," Papar Yayuk saat dihubungi, Jakarta, Senin (28/11/2016).
Selain itu juga, Yuyuk menerangkan masih banyak kasus-kasus Banten yang masih terus diungkap oleh lembaga anti rasuah tersebut. Seperti kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Wawan, sebab, jumlah hasil korupsi dari proyek-proyek begitu besar sehingga perlu waktu untuk mengungkap.
"Belum sih, karena memang kan TPPU Wawan nya itu juga kan belum selesai. Jadi masih terus didalami untuk pemeriksaan saksi-saksi terus berlangsung," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Agus Raharjo dalam kunjungannya ke Banten Sabtu lalu (26/11/2016) meminta masyarakat bersabar. Kasus yang tengah dipantau KPK saat ini akan kembali dibuka setelah penyelenggaraan Pilkada selesai, agar terhindar dari kecurigaan sementara kalangan bahwa KPK ikut berpolitik. (Bara/red)