SERANG, TitikNOL – Menjelang pengumuman rekomendasi bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari partai PDIP nanti malam, nama Embay Mulya Syarif menguat akan mendampingi Gubernur Petahan Banten, Rano Karno untuk maju di Pilgub Banten 2017.
Hal tersebut dinilai oleh Pengamat Politik Suwaib Amirudin. Kata dia, sosok tokoh Banten itu, mampu membantu Rano Karno untuk maju di Pilgub Banten dengan banyaknya isu pemimpin Banten harus asli orang Banten.
"Dalam berbagai alasan itu, pak RK sangat terbantu dalam kondisi saat ini dengan adanya wacana orang Banten jadi gubernur, atau putra Banten jadi gubernur atau kelahiran Banten jadi gubernur. Saya kira sangat cocok," kata Suwaib saat dihubungi via telepon, Selasa (20/9/2016).
Selain itu, ada hal yang perlu diperhatikan bahwa Rano Karno diusung oleh partai dan tradisi usungan partai, harus disetujui oleh pengusung. Baik cagub maupun cawagub agar masyarakat, parpol dan simpatisan parpol menyetujui.
"Pasangan pak RK sebenarnya bisa dipasangkan dengan siapa saja, namun perlu memperhatikan sosok pengalaman, ketokohan dan manajerial, serta terpenting pula yang mengerti tentang tata kelola birokrasi. Pak embay merupakan salah satu sosok yang memiliki kapasitas tersebut," jelasnya.
Adapun, mengenai perdebatan dinasti kepemimpinan di daerah saat ini, lanjut Suwaib, hal tersebut sebenarnya merupakan salah satu dinamika dalam politik.
“Dalam era demokrasi saat ini, sebenarnya kepemimpinan sudah ditentukan sepenuhnya oleh rakyat. Jadi sebenarnya, ssmakin banyak calon alternatif yg muncul, maka masih smakin banyak pilihan. Jadi, saat ini semuanya terpulang pada rakyat sebagai pemilih siapa yang pantas untuk memimpin Banten," pungkasnya.
Seperti diketahui, Embay Mulya Syarief, tokoh Banten yang dalam tubuhnya mengalir darah ulama, jawara, ekonom, cendekiawan dan bankir. Pak Embay, demikian dia biasa disapa, dikenal sebagai pengusaha sukses yang suka berpenampilan sederhana.
Sebagai ekonom, Pak Embay berperan aktif membangun ekonomi kerakyatan di daerahnya. Hal itu, antara lain, pernah diwujudkannya dalam bentuk Program Gerakan Pendirian Seribu Baitul Maal wa Tanwil (BMT) di Banten.
Sebagai organisator, tokoh kelahiran 4 Maret 1952 ini menjadi pengendali sejumlah organisasi kemasyarakatan dan profesi tingkat lokal dan nasional.
Dirinya pernah dipercaya sebagai Sekjen Majelis Musyawarah Masyarakat Banten (M3B), Ketua GP Farmasi Provinsi Banten, Ketua Kadin Kabupaten Serang, Komandan Gerakan Anti Komunisme, Ketua Panitia Persiapan Penerapan Syariat Islam Indonesia-Banten (P3SIB), Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Serang dan Ketua MUI Provinsi Banten yang membidangi pengembangan ekonomi Islam. (Meghat/Rif)