TitikNOL - Menurut penelitian BPS (Badan Pusat Statistik), usia penduduk di Indonesia mencapai umur 70 tahun pada tahun 2010 hingga tahun 2015. Jika kita membagi usia produktif dengan usia pensiun, maka dengan angka harapan 70 tahun dan misalnya Anda mulai bekerja pada umur 22 tahun, maka akan memiliki usia produktif selama 33 tahun. Jika pensiun pada umur 55 tahun dan berarti usia pensiun adalah 15-30 tahun jika hidup hingga usia 85 tahun.
Dari fakta ini, bisa dilihat bahwa jangka waktu pensiun hampir sama lamanya atau minimal setengah dari periode usia produktif. Pada usia pensiun, mungkin jasmani tidak dapat bekerja seoptimal pada saat masih berusia produktif. Sesuai dengan perkataan, “usia panjang Amembutuhkan modal”, ini berarti jika ingin menikmati usia tua, anda harus mengubah kebiasaan buruk dari sekarang demi hari tua yang lebih bahagia. Berikut adalah beberapa strategi finansial yang dapat dilakukan:
Membeli proteksi diri
Proteksi diri adalah suatu produk keuangan yang harus dimiliki baik pada usia muda terlebih ketika pada masa pensiun. Semakin awal memiliki asuransi kesehatan, semakin rendah premi yang harus dibayarkan setiap bulannya. Selain itu, usia produktif memungkinkan Anda bekerja lebih giat dan memilih produk asuransi yang lebih menghasilkan.
Tidak berarti harus membeli produk asuransi yang mahal agar masa tua bisa terlindungi. Sebaiknya sesuaikan besaran nilai asuransi, premi dan jenis produk dengan tingkat kematangan profil finansial seseorang. Misalkan jika seseorang baru saja lulus kuliah atau baru bekerja, maka ia dapat membeli produk asuransi dengan harga yang lebih terjangkau, contohnya asuransi kesehatan murni atau asuransi jiwa murni.
Membeli proteksi aset
Selain diri sendiri, aset yang berupa properti, bisnis atau harta benda pun perlu dilindungi. Perlindungan ini akan berguna agar Anda tidak perlu menghabiskan sejumlah uang apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pada aset. Untuk kendaraan dan properti, biasanya mereka akan sekaligus menawarkan proteksi pada saat melakukan kredit pemilikan.
Untuk proteksi aset seperti bisnis, pihak penanggung akan mengganti rugi berupa uang pertanggungan apabila Anda mengalami kebangkrutan dan uang pertanggungan tersebut dapat dijadikan uang pesangon untuk karyawan. Aset berupa bangunan atau kantor yang berhubungan dengan bisnis juga dapat diasuransikan.
Menabung dan berinvestasi
Menabung merupakan salah satu kebiasaan keuangan yang harus dilakukan sejak dini. Menabung dapat melatih seseorang untuk menyisihkan sebagian uangnya dan mengatur keuangannya dengan lebih baik. Selain menabung, uang yang anda tabung juga sebaiknya diinvestasikan. Investasi harus dilakukan apabila kondisi keuangan cukup sehat. Investasi merupakan salah satu cara agar uang tidak termakan oleh inflasi.
Investasi juga harus dilakukan pada beberapa portofolio yang merupakan gabungan dari berbagai produk investasi, misalkan deposito, emas, saham, obligasi, reksa dana atau properti. Tujuannya adalah meminimalisir risiko kerugian hanya pada satu instrumen investasi dengan proses diversifikasi. Investasi pun harus dilakukan sesuai dengan kemampuan finansial.
Mempersiapkan dana pensiun
Selain jaminan dana pensiun dari perusahaan, Anda pun harus mampu mempersiapkan dana pensiun secara mandiri. Semakin dini menyediakan dana pensiun, semakin banyak akumulasi pada saat hari tua nanti. Besaran uang yang patut disisihkan cukup disesuaikan dengan kemampuan sendiri.
Mempersiapkan dana pendidikan
Agar masa pensiun lebih tenang, pastinya harus yakin bahwa anak memiliki modal untuk mereka mencari penghasilan secara mandiri. Salah satunya adalah dengan pendidikan. Memastikan bahwa anak memiliki pendidikan yang berkualitas membutuhkan kesiapan keuangan. Untuk itu Anda harus mempersiapkan dana pendidikan dan memastikan bahwa dana tersebut cukup agar anak mampu mencapai jenjang pendidikan yang mereka inginkan.
Gaya hidup adalah segalanya, agar dapat mempunyai dana untuk menjalankan kelima strategi keuangan di atas, Anda harus menerapkan gaya hidup yang sederhana. Gaya hidup sederhana berarti mampu berhemat dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
Sumber: www.republika.co.id