Selasa, 22 Oktober 2024

Efek Positif dan Negatif Kerokan

Ilustrasi kerokan. (Dok:net)
Ilustrasi kerokan. (Dok:net)

TitikNOL - Jika Anda masuk angin yang ditandai dengan gejala perut kembung, kepala pusing, demam yang ringan, dan pegal pegal. Maka orang di sekitar Anda akan menyarankan untuk Kerokan. Hanya dengan menggunakan sekeping uang logam dan minyak gosok atau balsem lalu digosokkan di bagian punggung, dan di bagian punggung tadi akan ada bercak merah. Kerokan  dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujudan ilmu Einstein yaitu E=MC2 dimana menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Apablia permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Dikarenakan meningkatnya panas dalam tubuh akan terjadi perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik, dan peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda. Artinya angin yang masuk bisa dikeuarkan oleh gosokan tadi. Apakah Anda percaya?

Istilah masuk angin sebenarnya tidak ada dalam dunia kedokteran, saat kita mengerok punggung kita, akan ada gurat kemerahan yang disebut “Inflamasi”. Inflamasi ini bertujuan untuk menetralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok menandakan karena adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit telah melebar dan diisi oleh darah. Hal inilah yang menyebabkan mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.

Efek Positif Kerokan

·    Tidak merusak

Dengan terlalu sering kerokan muncul anggapan kulitnya akan rusak, pori-pori kulitnya membesar, atau pembuluh darahnya pecah. Tapi menurut hasil penelitian dengan kerokan tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi hanya pembuluh darahnya saja yang melebar. Dengan melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Sehingga kulit ari juga terlepas seperti halnya saat Anda luluran.

·    Meningkatkan Endorfin

Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Dengan adanya peningkatan endorfin ini membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat. Selain itu kerokan menyebabkan kadar prostaglandin atau yang menyebabkan pegal-pegal pada tubuh menjadi turun. Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon.

Efek Negatif Kerokan

·    Mengakibatkan Kontraksi Dini

Saat dikerok akan terjadi Infamasi. Apabila tubuh menolak reaksi Inflamasi ini ,maka maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat Cytokines ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Jadi bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang melakukan kerokan karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin tersebut.

·    Masuknya Bakteri dan Virus

Ketika  mengerok atau mengerik tubuh, maka pori-pori kulit akan terbuka lebar, nah pada saat pori-pori terbuka dan membesar akan memudahkan angin masuk kembali ke tubuh dengan membawa bakteri dan virus kedalam tubuh. Efeknya tidak akan terasa secara langsung tetapi sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Ketika seseorang sering kerokan maka pori pori kulit yang melebar akan mempermudah masuknya bakteri dan virus.
Apakah Anda masih akan kerokan ketika masuk angin?

 

 

 

 

 

Sumber: www.sahabathawa.com

Komentar