Kamis, 28 November 2024

Nih 3 Kiat Sukses Pemimpin Zaman Now

Ilustrasi. (Dok: net)
Ilustrasi. (Dok: net)

TitikNOL - Dunia berubah, begitu pula dunia kepemimpinan. Karakter seorang pemimpin yang diperlukan saat ini sangat berbeda dengan sebelumnya.

Menurut CEO Kubik Leadership Jamil Azzaini, Kamis 7 Desember 2017, setidaknya ada beberapa karakter yang wajib melekat pada para pemimpin di zaman now.

Pertama, Agile

Makna agile bukan sekadar lincah atau tangkas tetapi juga, cepat, kuat dan berani. Rhenald Kasali menggambarkan agile seperti seekor singa. Ia mengutip ungkapan dari diplomat Prancis, Maurice de Talleyrand: “Seratus kambing yang dipimpin oleh seekor singa akan jauh berbahaya ketimbang seratus singa yang dipimpin seekor kambing”.

Dunia berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, untuk itu diperlukan ketangkasan, kecepatan, kekuatan dan keberanian. Ia harus memiliki ambiguity acceptance, bersedia dengan lapang dada menerima ketidakjelasan, kemudian menyederhanakannya, mengerjakannya, memperbaikinya dan terus meningkatkannya menjadi lebih sempurna.

Terus menerus melakukan perbaikan bahkan tidak segan-segan melakukan perubahan yang mendasar.

“Apakah Anda termasuk orang atau leader yang agile?” tanya Jamil.

Apabila belum dan tidak mau menjadi agile, bersiaplah digantikan ‘kids zaman now’ yang telah siap memimpin generasi yang sudah ‘old’ dan lamban merespons perubahan.

Kedua, digital mindset

Pemimpin zaman now, perlu menguasai digital leadership yaitu kemampuan untuk melakukan inisiatif mengembangkan teknologi menjadi sesuatu yang punya value yang tinggi. Selain itu, juga perlu memiliki kemampuan digital, yakni kemampuan menguasai teknologi digital.

Perkembangan yang bisa dipantau secara real time melalui social media, mendorong seorang leader perlu menguasai pengolahan informasi yang berdampak komersial.

Para pemimpin sudah harus berani melibatkan generasi milenial sebagai “penduduk asli” dunia digital dalam pengambilan keputusan strategis.

Ketiga, kolaboratif

Perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Apabila tak bisa dilawan maka rangkulah. Saat ini kita saling tergantung antara satu dengan yang lain, dalam kondisi seperti ini kolaborasi adalah kewajiban. Saling tergantung, saling menciptakan keuntungan. Kalau bahasa old generation dulu, ‘win win solution’.

Bisnis memang berkompetisi, namun harus diimbangi dengan kolaborasi. Bahkan, Apple dan Samsung yang saling berkompetisi kini melakukan kolaborasi.

Sesama lembaga penerbangan kini juga melakukan kolaborasi, Indonesia dan Etihad juga bekerja sama dalam pemanfaatan mileage. Sesama usaha travel saling dukung dan membantu melayani pelanggan, meski mereka bersaing mendapatkan pelanggan.

Jangan lupa, tambah Jamil, apabila ingin menjadi pemimpin di zaman now, milikilah minimal tiga karakter yang paling penting yaitu agile, digital mindset dan kolaboratif..

Berita ini telah tayang di tempo.co, Kamis 7 Desember 2017 dengan judul Ini 3 Jurus Sukses Pemimpin Zaman Now

Komentar