LEBAK, TitikNOL - Dalam rangka menciptakan generasi seniman di bidang musik, Studio Zona Merah bakal gelar festival musik di tingkat pelajar.
Kegiatan itu dalam rangka memeriahkan hari jadi Zona Merah yang kedua. Festival digagas berlandaskan dari keresahan golongan anak muda di Bayah yang cenderung melakukan hal negatif.
Mengingat, masih terjadi peristiwa tawuran antar pelajar di tiap-tiap sekolah. Dengan festival tersebut, diharapkan menjadi ajang silaturahmi dalam menyalurkan kreatifiras.
Founder Zona Merah, Tria Adi Wahyudi mengatakan, masih banyak anak muda berbakat di musik yang tidak mendapatkan fasilitas memadai di Bayah.
Menurutnya, bakal ini harus disalurkan dengan benar agar generasi muda tidak melakukan penyimpangan sosial.
"Festival ini berangkat dari kaum milenial di Bayah, bahwasanya kita miris dengan perilaku penyimpangan pelajar yang masih tawuran. Ini sudah nggak zaman, lebih baik kita salurkan lewat musik," katanya, Minggu (16/10/2022).
Ia menerangkan, musik bisa menjadi wadah dan ruang ekspresi anak muda. Tidak sedikit anak muda di Bayah pandai mengarang lirik.
Bakat-bakat tersebut bisa disalurkan lewat musik. Sehingga kreatifitas dapat meningkat dan lebih positif.
"Ada kok teman-teman kita yang masih pelajar pandai mengarang puisi, lirik. Ini bisa disalurkan untuk jadi lagu," paparnya.
Tria menyatakan, musik bukan hanya sebatas tentang nada. Musik dapat dijadikan sebagai bentuk otokritik terhadap pemerintah, lingkungan, dan sosial.
"Musik itu bentuk ekspresi, musik bisa dijadikan unkapan kritik yang lebih persuasif. Biasanya keindahan musik lebih bisa diterima masyarakat," jelasnya.
Acara festival akan digelar pada 22 Oktober 2022 pada pukul 20.00 WIB. Bagi band yang juara satu akan dihadiahi recording dan sertifikar. Juara dua diganjar sertifikat.
Selain itu, acara tersebut akan dinilai juri Kodel The Jango, Epith The Jango, dan Barata Yudha Fear Own.
Untuk memeriahkan acara, bakal ada penampilan dari Joni Mania & Friend, Fear Oen, Rise From Laziness, dan BarecellBoy. (TN3)