Minggu, 24 November 2024

Preview Persib vs Persija, Laga El Clasico Indonesia

Laga pekan ke-10 Torabika Soccer Championship (TSC) Persib vs Persija. (Dok: kamerabola)
Laga pekan ke-10 Torabika Soccer Championship (TSC) Persib vs Persija. (Dok: kamerabola)

TitikNOL - Pada Sabtu (16/7/2016) malam Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, akan menyuguhkan laga sarat gengsi antara Persib Bandung versus Persija Jakarta. Pertandingan pekan ke-10 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo amat penting bagi kedua tim yang terlibat bentrok.

Baik Persib dan Persija kini tengah terlempar dari persaingan elite. Maung Bandung nangkring di posisi sembilan klasemen sementara dengan torehan 13 poin. Di sisi lain, Macan Kemayoran kini ada di posisi 12 dengan koleksi 11 angka.

Rivalitas antara kedua klub selama beberapa tahun terakhir amat panas. Gengsi dua kota besar Jakarta dengan Bandung jadi pertaruhan.

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman mengaku seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur, sekalipun mereka hanya menggelar persiapan pendek selama lima hari selepas libur Idul Fitri.

Djanur tak ingin keterbatasan waktu jadi alasan Persib bakal tampil lembek saat menjamu Persija. Ia tak ingin mengecewakan bobotoh.

"Kami tidak akan memberi celah bagi Persija. Kemenangan jadi harga mati, buat modal memperbaiki posisi di klasemen sementara dan juga nama baik di hadapan suporter sendiri," kata Djanur di Graha Persib saat ditemui Bola.com di Jalan Sulanjana, Bandung, Jumat (15/7/2016).

Djanur yang comeback melatih Maung Bandung menggantikan Dejan Antonic, yang dinilai gagal menstabilkan posisi tim di jajaran papan atas, tak ingin reputasinya rusak oleh kekalahan. Pelatih yang sukses mempersembahkan gelar Indonesia Super League 2014 serta Piala Presiden 2015 itu, mengawali tugasnya sebagai arsitek Persib dengan start mulus kemenangan 3-2 atas PSM Makassar.

Ia berharap tren positif terjaga. "Kami sudah terlalu banyak kehilangan poin di sembilan laga. Jika ingin tetap ingin bisa bersaing di perburuan trofi, kami dituntut stabil terus meraih hasil positif saat bertanding di kandang atau markas lawan," ucap Djadjang.

Pelatih yang juga legenda hidup Tim Pangeran Biru di era 1980-an tersebut melakukan sejumlah perubahan. Ia merotasi posisi sejumlah pemain, untuk memunculkan potensi terbaik mereka.

Saat bersua Persija ini, ia bakal mencoba bek sayap kanan Yanto Basna bermain sebagai stoper.

"Posturnya mendukung, Yanto tinggi besar bagus untuk mememangi duel-duel udara melawan penyerang-penyerang Persija. Di sisi lain, ia punya kecepatan dan kemampuan melakukan tekel-tekel krusial," ujar Djanur.

Disinggung tim lawan, Djanur mengatakan bahwa Persija tim yang bagus dan memiliki pelatih bagus. Bahkan secara fisik kombinasi pemain muda dan senior penampilannya dinilai solid.

"Pertandingan melawan Persija selalu sulit, karena rivalitas abadi kedua klub. Mereka punya banyak pemain kecil dan cepat, saya pikir pemain seperti itu selalu menyulitkan. Tapi tentunya kami sudah siapkan antisipasi jangan sampai pemain seperti itu merajalela," kata Djadjang Nurdjaman.

Sementara kubu Persija mendatangi kota kembang dalam kondisi pincang. Tiga pemain inti mereka Novri Setiawan (gelandang sayap), Ismed Sofyan (bek sayap), dan Jose Adolfo Guerra (penyerang).

Pelatih Macan Kemayoran, Paulo Camargo, harus putar otak mengisi lubang yang ditinggalkan ketiga pemain. Bukan perkara yang mudah mengingat Persija tidak memiliki kedalaman skuat.

Mayoritas pemain Persija merupakan pemain muda yang rata-rata minim pengalaman. Di 9 laga TSC 2016 pelatih asal Brasil tersebut terlihat belum berani ekstrem menurunkan skuat murni pemain belia. Ia masih mengkombinasikannya dengan para senior yang minim pengalaman.

Camargo tak ingin absennya Ismed, Novri, dan Adolfo, jadi alasan Tim Oranye mengibarkan bendera putih tanda menyerah kalah dari sang rival abadi. Ia mengatakan bahwa timnya siap meladeni kerasnya alur bola lini depan Persib.

Pelatih yang selalu optimis di setiap laga, ingin anak asuhnya bermain relaks. Besar kemungkinan Persija bakal bermain sedikit bertahan. Skema serangan balik jadi opsi strategi untuk mengatasi perlawanan Persib yang bakal bermain ofensif.

Hanya saja Persija punya masalah besar di sektor depan. Trio  penyerang Bambang Pamungkas, Aldi Al Achya ataupun Rachmat Afandi, mandul gol. Persija baru mencetak lima gol, jumlah paling sedikit di antara 18 klub kontestan TSC 2016.

Paulo Camargo amat berharap gelandang-gelandang bernaluri menyerang macam Ambrizal Umanailo serta Ade Jantra menjadi pemain pemecah kebuntuan saat para penyerang kesulitan menembus pertahanan Maung Bandung.

Tak hanya problem di sektor serang, pertahanan Persija belakangan kerap bocor. Saat menghadapi Tim Pangeran Biru, duo stoper Maman Abdurrahman  dan Willian Pacheco diminta bermain lebih disiplin.

Mereka bakal amat direpotkan trisula penyerang Persib, Zulham Zamrun-Sergio van Dijk-Atep. "Pertahanan Persija harus disiplin, penyerang-penyerang Persib amat berbahaya. Memberi ruang kepada mereka buat berkreasi akan sangat berbahaya," ucap Paulo Camargo.

Menyangkut soal teror psikologis dari Bobotoh Maung Bandung, sang arsitek yakin anak-asuhnya bakal bisa fokus. "Sorakan dari penonton hal biasa dalam sepak bola. Saya percaya pemain-pemain saya tak terganggu oleh fans Persib," ujar Camargo yang sebelumnya menukangi Persibo Bojonegoro tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: www.bola.com

TAG tsc
Komentar
Tag Terkait