SERANG,TitikNOL - Laju Indeks Harga Konsumen atau Inflasi Provinsi Banten periode Februari 2016 mengalami Deflasi sebesar -0,20 persen, sementara untuk Inflasi sebesar 0,68 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Agoes Soebeno, saat gelar ekspose bulanan laju inflasi, di aula BPS, Selasa (1/3/2016).
"Perkembangan inflasi Berdasarkan hasil indeks konsumen terjadi deflasi, dimana penyumbang terbesar deflasi adalah bahan makanan,"kata Agoes, kepada wartawan.
Ia menjelaskan berdasarkan data yang ada deflasi terjadi karena tiga dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami penurunan indeks, yakni kelompok bahan makanan turun -0,95 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun -0,76 persen. Lalu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun -1,57 persen.
"Dari tiga kelompok tersebut menyumbang deflasi sementara untuk inflasi yakni kelompok pengeluaran lainnya, seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,91 persen, sandang naik 0,46 persen, kesehatan naik 0,04 persen dan pendidikan, rekreasi dah olahraga tidak mengalami koreksi indeks," tegasnya.
Sementara itu, untuk kota yang menyumbang besar atau berkontribusi deflasi yakni Di tiga kota, dimana berdasarkan survei kota Serang ,Kota Tangerang dan Cilegon.
"Semuanya itu berkontribusi deflasi, karena berdasarkan harga barang/jas kebutuhan pokok masyarakat di banten secara umum menurun, dilihat dari indeks harga konsumen (IHK) sebesar 130,25 yang sebelumnya pada Januari 130,52," jelasnya.
Sedangkan untuk laju Infalsi banten pertahun kalender 2016 tercatat sebesar 0,68 persen, sedangkan inflasi year on year (IHK Februari 2016 terhadap Februari 2015) tercatat sebesar 5,79 persen. (Dede/red)