TANGERANG, TitikNOL - Hadir dalam penandatanganan MoU Tangerang Smart City Partnership bersama 17 Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Indonesia, di Balai Kota Tangerang, Selasa (20/09/2016), Gubernur Banten Rano Karno menyambut baik kerja sama tersebut.
Apalagi, 17 daerah yang akan mengadopsi konsep smart city yang diterapakan oleh Kota Tangerang melalui aplikasi pelayanan publik berbasis web dan Android.
Dimana Ke 17 daerah tersebut enam diantaranya dari Provinsi Banten seperti Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kota Tangsel, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Selain itu ada juga Pemkot Makassar, Kota Batam, Kota Banteng, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Bangka Selatan.
Rano pun mengaku dengan harapan tersebut bisa mewujudkan sinergitas antara pemerintah daerah kabupaten dan kota menuju penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis teknologi informasi.
“Dilingkungan pemerintahan, penggunaan teknologi informasi ini memunculkan istilah The Electronics Government atau E-Government. Sistem E ini luar biasa dan hebat, kerena seiring perkembangan jaman sangat dibutuhkan bagi semua pelayanan administrsi,” kata Rano.
Maka dari itu, Rano meminta seluruh kabupaten dan kota di Banten meningkatkan pelayanan publik dengan aplikasi elektronik smart city. Itu bertujuan mempercepat proses pelayanan pada masyarakat.
“Aplikasi ini sangat mengefisiensi waktu dan biaya. Saya berterima kasih kepada Pak Arif (Walikota Tangerang) dan bupati dan walikota se-banten yang melakukan MoU ini, karena tanpa sistem ini sulit memebus dunia,” ujarnya.
Gubernur juga mengakui, pelayanan kepada masyarakat secara elektronik di Banten masih mengalami kendala. Sebab, beberapa wilayah di Banten masih belum memiliki akses jaringan internet alias blank spot.
"Di Banten masih sulit menerapkan smart city. Karena apa? Jujur beberapa wilayah kami masih blank spot. Tangerang Selatan, Tangerang, hingga Kabupaten Tangerang sudah oke, namun di wilayah Pandeglang dan Lebak. Belum sepenuhnya dilintasi akses internet 100 persen,” ungkapnya.
lanjut Gubernur, ia akan berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan penyedia jasa layanan komunikasi untuk membangun infrastruktur tersebut. Sehingga perusahaan dapat memperkuat sinyal di daerah-daerah itu. (Meghat/Rif)