CILEGON ,TitikNOL – PT Growth Java Industry menawarkan kerjasama penggunaan slag nikel atau sisa produksi nikel sebagai bahan pondasi jalan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Wali kota Cilegon Edi Ariadi, menyaksikan langsung saat uji coba penggunaan limbah nikel tersebut di jalan akses PT Growth Java Industry di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, kota Cilegon, Rabu (27/11/2019) sore.
Direktur PT Growth Java Industry David Cornelius menjelaskan, penggunaan slag nikel untuk lapisan pondasi sudah digunakan sejak tahun 1973.
Namun penggunaan bahan menyerupai batu krikil tersebut mulai diminimalisir, usai pemerintah mengkualifikasikan limba tersebut termasuk limbah B3.
Saat ini, menurut David, pihaknya telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) untuk pengunaan limbah tersebut sebagai bahan lapisan pondasi. Bahkan kata dia, bahan tersebut telah memenuhi standar mutur Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Ini komoditi yang bisa dipakai secara umum. Yang kita gunakan berdasarkan SNI yang sudah aman, jadi sangat aman,” katanya.
Selain telah memenuhi standar SNI, penggunaan slag nikel sebagai lapisan pondasi jalan pun dinilai lebih efisien dibandingkan bahan yang selama ini dipakai oleh pemerintah dalam membangun infrastruktur jalan.
Sementara itu, Wali kota Cilegon Edi Ariadi, meminta kepada PT Growth Java Industry agar harga slag nikel tidak tinggi sehingga bisa bersaing.
"Saya minta bersaing juga harganya, jangan terlalu sama dengan yang lainnya supaya pengguna itu tertarik juga," ujarnya.
Diungkapkan Edi, Pemkot Cilegon tidak menutup kemungkinan akan menggunakan slag nikel untuk pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU).
"Iya kalau harga (slag nikel) bagus boleh," kata Edi. (Ardi/TN1).