Jum`at, 22 November 2024

Rano Karno: Banyak yang Harus Diteladani di Peringatan Isra Miraj

Gubernur Banten, Rano Karno. (Dok:net)
Gubernur Banten, Rano Karno. (Dok:net)

TANGERANG, TitikNOL - Sekda Banten beserta ratusan masyarakat di Kecamatan Solear, menghadiri peringatan Isra Mi'raj 2016 tahun 1437 Hijriyah, di lapangan Ponpes Salafiyah Raudhotul Athfal, Kampung, Cisalak Desa Cirendeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Sabtu, (15/05/16).

Dalam acara tersebut juga terdapat beberapa rangkaian kegiatan lainnya seperti pengobatan gratis kepada 800 orang, khitanan massal 100 anak, pemberian makanan tambahan kepada 500 anak, pemberian vocher umroh untuk dua orang, pemberian paket sekolah dan santunan untuk anak yatim dan duafa 100 orang, pasar murah dan bazar sembako serta turut di serahkan bantuan sosial (Program Keluarga Harapan) tunai bersyarat kepada Kelaurga SangatMiskin (KSM).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Ketua Baznas Banten Suparman Usman dan Kepala Biro Kesejahraan Rakyat (Kesra) Provinsi Banten Irvan Santoso, beserta jajaran pegawai Biro Kesra Provinsi Banten.

Gubernur Banten Rano Karno, yang diwakili Sekda  Banten Ranta Suharta, dalam sambutan mengatakan, peringatan Isra mi'raj tahun 2016 ini diharapkan mampu memberikan pencerahan bagi seluruh masyarakat Banten, khususnya warga Solear yang hadir pada acara peringatan Isra Miraj.

“Semoga tahun ini kita semua dapat pencerahan dari Isra Miraj,” ujar Sekda Banten membacakan sambutan Rano Karno.

Lanjut Sekda, dalam peringatan Isra Miraj ada dua hal yang patut  diteladani, yakni mengenang perjuangan nabi Muhamad dalam menyebarkan ajaran Islam, meneladani  perjuangan yang amat berat untuk membangun umat, bangsa dan Negara melalui transformasi Spiritual dan transformasi sosial.

"Kita harus memiliki komitmen dan kesadaran untuk mencontoh dan meneladani apa yang telah dilakukan Rasullullah SAW,” ungkapnya.

Selain itu, kerukunan antar sesama manusia senantiasa perlu dipertahankan, bukan hanya kerukunan umat beragama. Sebab, dengan terjaganya hal itu, maka perselisihan faham dan penafsiran mengenai apapun tidak akan menjadi pemicu konflik di masyarakat.

“Jadi, tidak saja antara umat beragama, tetapi juga diantara umat seagama yang berbeda faham  dan penafsiran Isra miraj, diharapkan dapat menjadi bagian dari trasformasi spiritual dan sosial,” terangnya.

Dijelaskan Rano, Transformasi sosial akan membuat seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa melakukan perubahan, dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan.

“Perubahan seperti itu tidak akan pernah terwujud tanpa dimulai dari yang kecil dan dari diri sendiri,”ujar Rano. (adv)

Komentar