Virus Corona, Syafrudin: Masyarakat Tidak Usah Resah, Penyakit Datangnya dari Allah

Walikota Serang, Syafrudin. (Foto: TitikNOL)
Walikota Serang, Syafrudin. (Foto: TitikNOL)
SERANG, TitikNOL- Kasus virus Corona atau Covid 19 semakin mewabah ke beberapa daerah. Dari data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, tercatat ada 14 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Serang.

Dalam mencegah penyebaran virus ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang surat edaran nomor 800/541-BKPSDM/2020 telah mengimbau agar acara yang melibatkan banyak peserta atau kerumunan massa dapat ditunda.

Namun himbauan itu tidak pernah digubris oleh warga. Bahkan, Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri masih gencar menghadiri undangan Isra Miraj dibeberapa tempat.

Saat memberikan sambutan di acara Isra Miraj di Komplek Griya Permata Asri (GPA), Minggu, (22/03/2020), Walikota Serang Syafrudin mengungkapkan bahwa warga Kota Serang tidak dapat bisa dilarang dalam melaksanakan kegiatan keagamaan walaupun virus Corona sedang mewabah.

"Walaupun di bulan ini sedang dilanda duka tersebarnya isu Corona, warga Kota Serang tidak bisa dilarang karena isra miraj kegiatan keagamanan," katanya.

Menurutnya, kegiatan yang menimbulkan banyak massa telah dilarang oleh pemerintah melalui intruksi Presiden, Pemprov dan Pemkot. Sebab hingga kini, negara belum menemukan obat untuk menangani Covid 19.

"Tetapi masyarakat GPA tidak usah resah karena penyakit datang dari Allah dan akan kembali pada Allah. Mudah-mudahan tidak terkena masyarakat GPA," terangnya.

Ia mengimbau, setelah kegiatan Isra Miraj berakhir, tidak boleh ada lagi kegiatan yang dapat mengundang kerumunan sampai pemerintah menyatakan kondisi sudah kondusif.

Sebab, bukan bentuk kegiatan keagamaannya yang dilarang, melainkan penyebaran penularan virus Corona yang bisa melalui tangan dan lendir tubuh.

"Sebenarnya ini sudah dilarang tetap kami memaklumi karena bulan ini isra miraj. Kalau sudah lewat ditunda dulu, hajatan ditunda sampai perkembangan baik. Karena penyakit corona belum ditemukan obatnya," paparnya.

Ia menjelaskan, tidak bisa diaturnya masyarakat dalam melaksanakan kegiatan lantaran makna Isra Miraj menjadi momentum evaluasi diri dalam melaksanakan ibadah.

"Isra miraj sebagai evaluasi diri karena setiap tahun yang diuraikan pak kiyai karena tentang shalat 5 waktu. Ini satu tanda bahwa kita semua cinta kepada rasulullah, cina kepada nabi muhammad. Mudah-mudahan bisa masuk surga," tukasnya. (Son/TN2)
Komentar