Senin, 25 November 2024

4 Desa di Kabupaten Serang Deklarasi Dukung Proyek KITW dan Pembangunan Jetti MNA

Syukuran dukungan masyarakat dan nelayan dalam rangka pembangunan fisik kawasan industri serta pembangunan jetti oleh PT Multimas Nabati Asahan (MNA). (Foto: TitikNOL)
Syukuran dukungan masyarakat dan nelayan dalam rangka pembangunan fisik kawasan industri serta pembangunan jetti oleh PT Multimas Nabati Asahan (MNA). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Nelayan dari Desa Teratai, Desa Pangsoran, Desa Margagiri, dan Desa Pulo Panjang, Kabupaten Serang Gelar deklarasi mendukung pembangunan fisik kawasan industri serta pembangunan jetti oleh PT Multimas Nabati Asahan (MNA).

Salah satu manager yang mewakili pihak Wilmar Bambang Wisnumurthy mengatakan, deklarasi digelar merupakan puncak dari rangkaian program pemberian berbagai bantuan dari KITW dan MNA kepada masyarakat lokal dalam bentuk community development.

Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, Bambang mengaku telah memberikan bantuan berupa pembangunan enam mesjid, enam madrasah, tujuh sumur bor, peralatan pendidikan seperti komputer dan pelatihan guru, serta dukungan bagi Posyandu kepada masyarakat.

"Deklarasi bersama ini merupakan wujud sinergi bersama antara KITW dan masyarakat lokal nelayan dalam rangka mendukung kemajuan bersama,” katanya saat dihubungi TitikNol, Senin (06/01/2020).

Untuk bersinergi mewujudkan pembangunan, pihaknya dengan para nelayan melakukan penandatanganan fakta integritas. Hal ini dilakukan sebagai wujud konkret perusahaan terhadap peningkatan perekonomian daerah.

“Alhamdulillah seluruh warga di 4 desa mendukung deklarasi bersama dengan penandatanganan pakta integritas yang diteken ketua nelayan dari masing-masing desa beserta perwakilan lainnya. Ini merupakan wujud sinergi yang positif secara konkret,” ujarnya.

Ia pun menegaskan, bahwa pembangunan jetti oleh PT MNA menggunakan batu bolder dengan konstruksi tiang pancang dan tidak menggunakan pasir laut. Artinya, laut tidak akan direklamasi dan tidak tercemar.

"Kami juga ingin meluruskan miss persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa pembangungan jetti MNA memakai pasir laut. Itu sama sekali tidak benar, karena kami menggunakan batu bolder dan konstruksi tiang pancang," tukasnya. (Son/TN1)

Komentar