Minggu, 24 November 2024

Alim Ulama Kabupaten Serang Berbelasungkawa dan Panjatkan Doa untuk Awak Kapal KRI Nanggala-402

KRI Nanggala 402. (Dok: Kompas)
KRI Nanggala 402. (Dok: Kompas)

SERANG, TitikNOL - Doa untuk korban gugur KRI Nanggala-402 datang dari alim ulama di Kabupaten Serang. Sebanyak 53 awak KRI Nanggala-402 merupakan putra terbaik bangsa yang gugur saat menjalankan tugas untuk menjaga keamanan negara.

"Secara pribadi dan mewakili alim ulama di Kabupaten Serang, saya turut berduka dan mendoakan agar saudara-saudara kita yang gugur mendapakan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," ujar Pimpinan Majlis Dzikir Bumi Alit Padjadjaran, Abah Elang Mangku Bumi, Selasa (27/4/2021).

Pria yang akrab disapa Abah Elang tersebut menyatakan, ke-53 awak KRI Nanggala-402 gugur sebagai pejuang syuhada dalam menjalankan tugas negara menjaga keamanan wilayah laut Indonesia.

Ditambahkan, bahwa semua awak kapal selam tersebut adalah putra terbaik bangsa yang perlu mendapat apresiasi dari semua pihak, semoga semuanya diberikan yang terbaik dan husnuh khotimah. Kepada keluarga, ia berharap dapat sabar dan tabah dalam menerima musibah tersebut.

Menurut Abah Elang, sebagai negara kepulauan dan bercorak maritim, pertahanan laut merupakan sesuatu yang urgen bagi Indonesia. Bukan saja menjadi bukti kedaulatan wilayah, pertahanan laut menjadi salah satu upaya menjaga kesatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote.

"Maka, dengan musibah ini saya memanjatkan doa terbaik agar para syuhada yang gugur mendapatkan tempat terbaik, karena telah memberikan sumbangsih luar biasa besar menjaga kedaulatan laut kita, menjaga martabat kita sebagai bangsa," ujar Abah Elang.

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari. KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Bali.

Setelah tiga hari bertahan, serpihan kapal dan barang lainnya ditemukan. KRI Nanggala membawa 53 orang terdiri dari 49 anak buah kapal, dan seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan torpedo. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, semua awak kapal gugur dalam menjalankan tugas. (TN2)

Komentar