SERANG, TitikNOL - Sebanyak 121 mahasiswa dari 26 pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Banten, menggelar Jambore Kebangsaan dan Kebudayaan.
Kegiatan itu dilakukan untuk memperkuat persatuan dan silaturahmi antar mahaisiswa di Bumi Jawara. Mereka juga sepakat untuk menolak bentuk rasisme melalui kebudayaan dan kebangsaan.
Para mahasiswa akan mendapatkan materi dari Polri, TNI, akademisi, budayawan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
"Ada Polri dan TNI, tentang kebangsaan isi materinya. Kebudayaannya nanti di Banten lama, pas penutupan. Di akhir nanti ada deklarasi salam Kebantenan," kata Ketua Pelaksana, Najibi al-khatami, ditemui di lokasi acara di Hotel Le Dian, Kota Serang, Jumat (23/8/2019).
Pemprov Banten memastikan, materi anti rasisme hingga semangat persatuan kebangsaan akan disampaikan oleh para pemateri, seperti TNI, Polri, akademisi dan budayawan yang ada di Banten.
"Rasisme harus di jauhi dimanapun, tidak ada masalah suku dan rasisme di Banten. Dari tingkat SMA dan perguruan tinggi banyak di kita, kita jamin keamanan mereka," kata Asisten Daerah (Asda) 3 Pemprov Banten, Samsir, di tempat yang sama.
Dia bercerita, bahwa toleransi antar etnis, suku dan budaya di Banten telah terjalin dengan baik sejak jaman Kesultanan Banten.
Sejak dulu hingga saat ini, Banten relatif aman dan kondusif dari isu yang berbau Suku, Agama dan Ras (Sara).
"Seperti saya dari Lampung, saya bekerja di Banten, tidak pernah mendapatkan diskriminasi. (Hal-hal SARA) akan ada materi-materi seperti itu dari Kapolda dan TNI," jelasnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari belakangan, isu Sara menimpa masyarakat Papua yang mengakibatkam keributan dan demonstrasi. Beruntung kini situasi yang sempat memanas berhasil diredam oleh TNI-Polri di Bumi Cendrawasi. (Lib/TN1)