Senin, 25 November 2024

BPN Banten Peduli Gulirkan Program Padat Karya di Lebak

Penanggungjawab program BPN Peduli Yasril Chaniago, berfoto bersama di lahan yang akan ditanami pepaya California. (Foto: TitikNOL)
Penanggungjawab program BPN Peduli Yasril Chaniago, berfoto bersama di lahan yang akan ditanami pepaya California. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Dalam rangka membantu masyarakat dan petani yang terdampak wabah virus Corona atau Covid 19, Kantor Wilayah (Kanwil) Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Provinsi Banten menggulirkan program padat karya.

Dalam program bertajuk “ATR/BPN Peduli”, BPN mengajak sejumlah warga melakukan penanaman pepaya California dengan memanfaatkan lahan tidur seluas 1 hektare milik pemerintahan desa di RT 005/02, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.

Kakanwil BPN Banten Andi Tenri Abeng menyatakan, kegiatan penanaman pepaya California di tengah Pandemi Covid 19 ini adalah salah satu upaya BPN untuk meningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan, dengan pola padat karya tunai yang melibatkan masyarakat dan petani.

Bantuan yang diberikan itu, dari mulai pembukaan lahan, pengolahan tanah, penanaman, seluruh biaya ditanggung oleh BPN, termasuk pembelian bibit, pupuk, upah kerja dan perawatan tanaman hingga berproduksi.

“Ini adalah salah satu upaya kami membantu masyarakat dan petani yang terdampak krisis ekonomi akibat virus Corona melalui program padat karya,” ujar Andi Tenri Abeng kepada wartawan Minggu (10/5/2020).

Sementara Samsudin, ketua kelompok tani Berkah Jaya yang juga ketua RT 005, mengaku sangat berterima kasih adanya bantuan program padat karya yang digulirkan oleh BPN Banten ke desa Selaraja. Menurutnya, banyak warganya yang terkena PHK atau dirumahkan akibat dampak dari corona kini bisa bekerja untuk menghidupi keluarga.

”Alhamdulillah warga kami yang tadinya jadi pengagguran akibat terkena PHK, kini bisa bekerja kembali untuk menghidupi keluarga. Paling tidak, mereka tidak kebingungan menghadapi kebutuhan lebaran Idul Fitri,” ujar Udin.

Wahyu (40), salah seorang warga yang ikut dalam padat karya perkebunan pepaya California mengaku sebelumnya bekerja sebagai mekanik di poll PO Bus Kramat Djati Ciputat. Namun sudah hampir sebulan dirinya menganggur karena dirumahkan tanpa gaji oleh perusahaan.

”Bagaimana mau kerja, semua bis dikandangkan karena tidak boleh beroperasi akibat adanya PSBB di sejumlah daerah, sehingga kami para mekanik di poll terpaksa dirumahkan tanpa gaji. Kini saya bersyukur bisa ikut program ini,” ungkap Wahyu.

Penanggung Jawab Program Padat Karya dari BPN Banten, Yasril Chaniago mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada BPN Banten yang membantu masyarakat lewat program ini. Ada banyak masyarakat yang ikut dilibatkan baik dalam melakukan pembabatan lahan, penanaman hingga perawatan papaya ini.

”Ada banyak tenaga kerja yang ditampung dalam program padat karya ini, paling tidak program ini dapat memberikan nafkah kepada mereka yang tak punya pekerjaan,” cetusnya.

Kepala Desa Selaraja Emboy Cahyana mendukung penuh kegiatan padat karya penanaman pepaya Califormasi di lahan tidur desa tersebut. Dia berharap agar masyarakat memanfaatkan program ini sebaik mungkin dan bisa menjadi proyek percontohan bagi RT lain di desa Selaraja.

”Sebagai kades tentu saya sangat berterima kasih kepada BPN Banten yang sudah menggulirkan program padat karya di saat warga banyak yang jadi pengangguran akibat Covid 19. Untuk itu, saya minta program ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” kata Emboy.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna yang sudah sukses berkebun pepaya California, sangat mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut dan siap mengerahkan SDM yang dimilikinya untuk membimbing petani dalam perkebunan pepaya California agar menghasilkan prodiksi yang maksimal.

”Nanti karyawan saya diperbantukan di sana sementara untuk membimbing warga bertanam pepaya California,” ujar Dede. (YC)

Komentar