LEBAK, TitikNOL - Kekayaan alam yang melimpah di Kabupaten Lebak, menjadi faktor penting dalam menggali potensi pendapatan masyarakat.
Salah satunya warga yang berada di Kecamatan Sajira Mekar. Kehidupannya bergantung pada kreatifitas anyaman bambu.
Namun seiiring dengan kemajuan teknologi, produk yang dibuatnya seperti tempat kukusan, tempat menyimpan nasi, dompet, tas, tikar, bilik bambu, dan souvenir, memiliki pasar yang minim.
Padahal, kualitas dari anyamam bambu itu memiliki kualitas jempolan. Karya warga Lebak itu tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya, tapi dapat dijadikan hiasan rumah.
Melihat potensi itu, mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tematik pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), membimbing pengrajin amyaman agar produknya dapat di pasarkan lebih luas.
Ketua Kelompok 56 KKM Untirta, Revaldi Naufal Zahir mengatakan, digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif sangat penting untuk menjadi nilai tambah pendapatan warga Sajira.
Sebab dalam pengamatannya, selama ini UMKM Desa memiliki kendala pemasaran produk di pasar luas. Sehingga, produk yang dihasilkan pengrajin anyaman dapat dimanfaatkan bukan hanya peminat lokal, melainkan nasional hingga internasional.
"Kami berharap dengan hadirnya kami bisa memberikan angin segar bagi UMKM desa yang sebenarnya sangat potensial dengan sentuhan pemasaran secara digital," katanya kepada TitikNOL, Jumat (21/1/2022).
Ia menyebutkan, memaksimalkan media digital dalam pemasaran UMKM, diyakini akan mengangkat ekonomi masyarakat.
Selain pemasaran, peran kemasan untuk menarik konsumen, serta branding sangat penting untuk menambah nilai jual.
“Program ini bisa diterapkan secara berkelanjutan dengan masyarakat Desa Sajira Mekar dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," ungkapnya.
Selama ini kata dia, pelaku UMKM di Desa Sajira Mekar bergerak pada bidang usaha industri rumahan (Home Industry), masih sedikit pelaku usaha yang menerapkan pemasaran produknya dengan cara digital.
"Sebagian besar pelaku UMKM mengandalkan distributor atau menjual barang langsung ke pasar dibanding melalui platform digital," ujarnya.
Selain membimbing pengrajin anyaman dalam digitalisasi, pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak dan Ekonomi Kreatif, dapat memotivasi para pelaku UMKM di desa sajira mekar untuk dapat meningkatkan usahanya melalui penggunaan platform digital.
"Kami berharap usaha warga dengan mandiri melalui pemanfaatan platform media digital. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutupny. (TN3)