Minggu, 6 Oktober 2024

Cerita Warga Kasemen Kekurangan Air Bersih, Sebulan Terpaksa Menimba Air Sumur

Warga Kasemen saat menimba air sumur akibat kekurangan air bersih. (Foto: Titiknol)
Warga Kasemen saat menimba air sumur akibat kekurangan air bersih. (Foto: Titiknol)

SERANG, TitikNOL - Kisah pilu dialami Warga Karangjaya, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang kekurangan air bersih.

Sudah sebulan belakangan para warga terpaksa menimba air di sumur tua guna mencuci dan mandi.

Farida, salah satu warga yang kerap mengambil air mengatakan, sudah sebulan di Karangjaya kekurangan air bersih.

Menurutnya, kekurangan air bersih bukan diakibatkan kekeringan, tapi disebabkan macetnya air dari PDAM.

"Sudah sebulan mati airnya, bilangnya mesinnya rusak satu. Iya semenjak satu bulan itu (ngambil air di sumur). Alhamdulillah air sumur bagus, kadang air PAM merah, kadang bersih,” katanya, Jumat (7/7/2023).

Beruntung ada sumur tua berdiameter satu meter dengan kedalaman lima meter milik penduduk yang sudah lama ditinggalkan.

Ia mengaku harus berjalan 300 meter dari rumahnya hanya demi menimba air di dalam sumur.

“Setiap hari, pagi, siang, sore. Kadang yang lain mah malam. Warga sini saja,” ucapnya.

Ia menyebutkan, warga sengaja tidak memilih ngebor air lantaran payau dan harus berlangganan PDAM. Terlebih letak rumahnya berdekatan dengan laut Karangantu.

Dengan keluhan itu, para warga dan aparatur pemerintah setempat sudah pernah melapor tiga kali. Namun hasilnya sampai saat ini nihil.

“Nggak jalannya nggak tahu kenapa, katanya mesinnya rusak. Sudah lapor 3 kali,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, air sumur hanya dapat digunakan untuk mencuci dan tidak dapat dikonsumsi untuk air minum akibat payau.

“Ini (sumur) jaman dulu semenjak saya gadis, ada saja airnya. Ada yang punya, rumahnya nggak ditempati. Nggak (payau), airnya adem. Kalau buat minum nggak bisa, paling buat nyuci sama mandi,” ungkapnya.

Dengan keadaan ini, warga berharap ir dapat disalurkan kembali oleh PDAM. Sehingga tidak harus lagi menimba air dari sumur.

“Ya itu jalani saja air, kita capek sih, perempuan yang ngambil, kalau suami ngambil siapa yang mau cari uang kan,” paparnya. (TN3)

Komentar