SERANG, TitikNOL - Yuyu, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta Fauzi, korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, bertutur memori kenangan bersama majikannya.
Selama kerja, korban berprilaku ramah dan baik. Sempat beberapa kali, Yuyu pernah diajak jalan-jalan ke sebuah Mall atau ke tempat wisata. Bahkan, sesekali pihaknya dibelanjakan pakaian.
Setiap menemani majikannya berlibur, Yuyu merasa tidak mendapat perlakukan berbeda dengan anak-anak majikannya. Dia merasa dianggap keluarga. Menurutnya, majikannya tidak alergi saat makan satu meja ketika disebuah Mall dengan menu makanan yang sama.
"Baik orangnya. Saya itu diajak kemana-mana, ke Karawaci, di Mall, Carrefour, di Cilegon itu toko baju. Dibeliin baju saya, celana panjang. Saya pernah makan di Mall, banyak menteganya gitu mau sampai muntah, pusing. Baik," katanya saat mengenang korban, Senin (11/1/2021).
Dihela nafas yang panjang, Yuyu turut memperagakan intonasi dan gaya majikannya saat menyuruhnya memilih pakaian disebuah Mall.
"Yuyu mau beli baju nggak," tuturnya seraya menirukan intonasi majikannya.
"Kata saya potong gaji nggak bu?," tanyanya saat mengenang.
"Nggak", timpal korban yang diperagakan Yuyu.
Setelah itu, Yuyu pun dengan sedikit canggung mengambil satu potong celana dan satu potong baju dengan harga kurang dari Rp200 ribu.
"Ambil celananya doang Rp120 ribu, sama atasan Rp45 ribu, kaos. Belum dipakai masih ada di rumah. Iya ngajak jalan-jalan aja," ungkapnya.
Ia menceritakan, ada sebuah peristiwa yang luput dari ingatannya sampai saat ini. Sebelum terbang ke Pontianak untuk bertemu suaminya, korban sering bernyanyi dan terlihat bahagia.
Lagu yang membekas di memori kenangannya, adalah lagu yang berjudul 'Oleh-oleh' yang dilantunkan penyanyi senior dangdut Rita Sugiarto.
"Berangkatlah sayang, hati-hati di jalan," tutur Yuyu sambil menyanyikan gaya korban.
"Bu nyanyi aja. Terus diem saja," ungkap Yuyu saat mengingat kenangan.
"Aku tidak minta oleh-oleh," papar Yuyu seperti menirukan korban
"Ibu nyanyi aja kayak artis," timpalnya.
"Emang kenapa sih, gua lagi senang, gitu," jawab korban yang diirukan Yuyu.
Disisi lain, Yuyu menyebutkan bahwa korban tinggal di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang hanya mengontrak.
Di kediaman terakhir yang disinggahi, korban hanya tinggal dalam kurun waktu tiga bulan. Seingatnya, korban pernah pindah kontrakan sebanyak satu kali di perumahan yang sama.
"Baru dibayar Rp1,2 juta, bulanan. Februari abis. Baru tiga bulan, disana tiga, disini tiga bulan. Iya (6 bulan di Kota Serang)," terangnya.
Setelah kejadian peristiwa jatuh pesawat, Yuyu mengaku tidur di rumah kontrakan lantaran menemani ponakan korban yang ditinggalkan.
"Setelah kejadian saya belum pulang ke rumah, nggak tidur di rumah. Ninggalin ponakannya, nggak ada temannya malam-malam, tidurnya," tukasnya. (Son/TN1)