Jum`at, 22 November 2024

Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Pandeglang akan Diaktifkan

Ilustrasi. (Dok: Tribunnews)
Ilustrasi. (Dok: Tribunnews)

BANTEN, TitikNOL - Jalur kereta api Labuan - Rangkasbitung yang dibangun tahun 1908 dan ditutup pada tahun 1984, rencananya akan diaktifkan kembali.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TitikNOL, jalur kereta tersebut sudah dilakukan pengecekan oleh balai perkeretaapian Jakarta Banten, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak dan dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang Selasa hingga Kamis kemarin.

Setelah dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten Tri Murtopo, membenarkan hal tersebut. Dirinya mengatakan, proses pengaktifan jalur kereta tersebut dimulai di tahun ini.

"Untuk awal baru Rangkasbitung Pandeglang. Ya proses mulai tahun ini. Iya, target tergantung dana," kata Tri Murtopo kepada TitikNOL, Serang, Sabtu (26/1/2019) lalu.

Kendati demikian, Tri mengatakan, untuk proses pertama pengaktifan jalur kereta api itu baru disediakan dana sebesar Rp10 miliar untuk penguasaan lahan jalur oleh balai perkeretaapian Jakarta Banten.

"Sekarang baru disediakan untuk penguasaan lahan jalur. Anggarannya ada di balai perkeretaapian Jakarta Banten, infonya 10 milyar," ujarnya.

Sedangkan untuk jumlah anggaran agar jalur kereta api tersebut bisa digunakan, Kadishub Provinsi Banten belum mengetahui besarannya.

"Saya belum dapat informasi kalo total," ungkapnya.

Dikonfirmasi lebih lanjut, soal pemerintahan Provinsi Banten menyediakan anggaran untuk mendukung pembangunan jalur kereta api tersebut, Tri mengatakan belum ada pembicaraan soal tersebut dengan Pemprov.

"(Pemprov Banten, red) Mendukung, untuk alternatif akses ke Banten bagian selatan. Sementara belum ada pembicaraan, Banten memback up kegiatan dengan terlibat. Jalurnya Rangkasbitung Labuan, dibagi menjadi 2 segmen (dulu 3 segmen), Rangkasbitung Pandeglang dan Oandeglang Saketi/Labuan. Tahun ini yang sudah disurvei baru segmen 1 (Rangkasbitung - Pandeglang)," tukasnya. (Tolib/TN1)

Komentar