CILEGON, TitikNOL - Jembatan gantung yang menghubungkan dua lingkungan yakni Lingkungan Langon II, Kelurahan Mekarsari dan Langon Indah, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, kini kondisinya memperihatinkan.
Jembatan gantung sepanjang 12 meter yang terbuat dari bambu tersebut, dibangun setelah jembatan sebelumnya yang terbuat dari beton ambruk akibat diterjang banjir pada 2016 yang lalu.
"Bukan hanya warga Langon II dan Langon Indah saja yang menggunakan jembatan ini, tapi warga Kedungingas, Ciporong, Tanjung dan Kedung Gua, Kecamatan Bojonegara juga sering lewat sini jika akses jalan utama menuju kampung ereka ditutup," kata Salamah, warga setempat kepada awak media, Jumat ( 30/11/2018).
Jembatan Langon ini merupakan akses utama warga untuk bepergian dan menjalankan aktivitas sehari - hari. Tidak ada alternatif lain membuat warga daerah ini terpaksa melalui jembatan yang terbuat dari bambu tersebut.
"Dulu jembatan Langon ini terbuat dari beton, terus roboh saat banjir besar terjadi pada tahun 2016 yang lalu. Setelah roboh jembatan tidak dibangun lagi, makanya warga bernisiatif membangun jembatan seadanya menggunakan bambu supaya warga tetap bisa menjalankan aktivitas," jelasnya.
Diungkapkan Salamah, jembatan bambu yang dibangun sejak 2016 tersebut sudah beberapa kali roboh akibat diterjang banjir.
"Jembatan ini sudah beberapa kali roboh, tapi dibangun lagi sama warga. Intinya nggak kuat kalau ada banjir besar, pasti roboh," tuturnya.
Salamah pun berharap kepada Pemerintah Kota Cilegon agar kembali membangun jembatan di daerahnya.
"Kami warga pengennya jembatan dibangun lagi seperti dulu," harapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Cilegon , Rahmatullah mengaku perihatin dengan kondisi jembatan Langon yang kondisinya sudah lapuk.
"Saya merasa perihatin ternyata di Cilegon masih ada jembatan gantung yang terbuat dari bambu," ungkap Rahmatullah saat meninjau jembatan Langon.
Rahmatullah menyayangkan jembatan Langon tersebut tidak kunjung dibangun oleh Pemerintah Kota Cilegon.
"Dulu jembatan ini memang dibangun oleh Pemerintah Kota Cilegon, terus 2016 lalu ambruk akibat tidak kuat menahan terjangan air banjir.Tapi kenapa Pemerintah Kota Cilegon hingga saat ini tak kunjung membangunnya lagi," tandasnya.
"Saya berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon agar segera membangun jembayan ini," imbuhnya. (Ardi/TN3)