Jelang Pilgub Banten 2017

Survei Indo Barometer Dikritisi Guru Besar UI dan Parpol‎

Guru Besar Ilmu Komunikasi UI‎ Prof Ibnu Hamad, saat menjadi pembicara dalam diskusi "Meneropong Banten 2017" di Le Dian Hotel, Rabu (1/6/2016). (Foto: TitikNOL)
Guru Besar Ilmu Komunikasi UI‎ Prof Ibnu Hamad, saat menjadi pembicara dalam diskusi "Meneropong Banten 2017" di Le Dian Hotel, Rabu (1/6/2016). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Survei yang dilakukan Indo Barometer mendapatkan tanggapan miring dari Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Prof. Ibnu Hamad. Soalnya, hanya menggunakan populasi sebanyak 800 responden.

Menurut Ibnu Hamad, jumlah responden dalam survei tersebut masih jauh dari jumlah penduduk yang ada di Banten.

"Responden seperti dibilang hanya 800, sedangkan masyarakat di Banten? Jauh lebih banyak, jutaan," ujarnya, dalam acara diskudi 'Meneropong Banten' di Le Dian Hotel, Rabu (1/6/2016).

Selain itu, Ibnu menyinggung survei tersebut dilakukan pada satu waktu dan masih jauh dari masa kampanye Pilgub. Sehingga, sangat dimungkinkan hasil survei tersebut berubah.

"Jangan kemudian melihat elektabilitas calon tinggi lalu kita langsung beriman,"‎ cetusnya.

Baca juga: DPD Golkar: Elektabilitas Andika Turun karena Mesin Parpol Belum Jalan

Sementara, beberapa pengurus parpol seperti Golkar dan PDI Perjuangan juga menyayangkan Indo Barometer tidak mensurvei pasangan kandidat.

"Seharusnya survei ini dilakukan berpasangan, tidak sendiri," ujar Sekjen DPD Golkar Banten Bachrul Ulum.

Ketua DPD PDIP Banten Sukira mengatakan, tingkat kepercayaannya dengan survei Indo Barometer tersebut hanya sebatas 50 persen.

"Sebagai Ketua PDIP melihat survei ini, kepercayaan saya hanya 50 persen lah. Karena survei ini tidak berpasangan, itu salah satunya," tuturnya. (Kuk/red)

Komentar