SERANG, TitikNOL - Fajar menyingsing sebuah tanda hari mulai beranjak. Pada saat itu pula, suara gemuruh kendaraan roda empat dinyalakan tepat di garasi sebuah Kantor raja trayek jalan.
Waktu bukan menjadi penghalang bagi niatan mulia para sopir untuk melaksanakan tugasnya mengantarkan anak-anak pergi menuntut ilmu. Satu potong singkong rebus sebagai bekal kasih sayang dari rumah menjadi penawar bagi perut para sopir yang belum terisi.
Diawali kata Bismillah, pedal armada pun mereka injak menuju trayek dan menyisir anak-anak berseragam biru, putih. Nguap karena ngantuk pun mereka lawan dengan nyanyian dan siulan sebagai penghibur diri.
Tiba di lokasi penjemputan, para sopir disamput dengan senyum sumringah anak-anak dari dusun. Tidak jarang pula, ada orangtua yang menitipkan anaknya kepada sang sopir agar dijaga dengan baik selama dalam perjalanan.
Kebetulan pagi itu turun rintik hujan, sang sopir membuka pintu mobil dan memberikan himbauan agar anak-anak segera masuk kedalam mobil. Sesekali sang sopir pun menanyakan keberadaan anak-anak agar tidak melewatkan jemputannya ketinggalan.
"Ayo buruan masuk, jangan sampai kena hujan. Masih ada yang ketinggalan nggak?," cetus Safa'at salah satu sopir Bus Sekolah gratis.
"Aman pak, lake (tidak ada)," timpal seorang murid.
Pada saat itu juga, mobil ramah terhadap anak melaju menuju Sekolah murid masing-masing. Tiba di Sekolah, lambaian tangan sebagai ucapan terima kasih dan perpisahan sementara selalu ditunjukan oleh anak-anak.
Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang Agus Herlambang mengatakan, operasional penyelenggaraan Bus Sekolah disiapkan untuk memberikan pelayanan bagi daerah ada keterbatasan jaringan trayek. Sehingga kendaraan sekolah ini bisa membantu masyarakat yang belum terjangkau angkutan umum.
Untuk memastikan kinerja para sopir, pihaknya memantau langsung pergerakan laju mobil dengan teknologi Google My Maps (GPS). Selain itu, para sopir dilarang melajukan kendaraan diatas 60 kilometer perjam. Hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan anak-anak.
"Itu yang belum ada fasilitas kendaraan umum, sementara kader-kader generasi bangsa Kabupaten cukup banyak jadi harus kami layani," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (05/02/2020).
Menururnya, kendaraan yang tersedia saat ini baru enam mobil Bus Sekolah dengan lintasan dibagi tiga lintasan trayek. Pada saat ini, Dishub masih fokus pada daerah pelosok yang belum terjamah oleh kendaraan angkutan umum.
"Saat ini kami memiliki 6 armada. Operasinya kami bagi 3 lintasan, Tanara-Jungking, Gunung Sari-Mancak dan Pamarayan-Kibin," terangnya.
Untuk memberikan yang maksimal, pihaknya mengaku sedang mengupayakan penambahan jumlah armada. Tujuannya, agar daerah lain bisa tersentuh pelayanan Bus Sekolah gratis. Mengingat, kondisi wilayah Kabupaten Serang yang luas.
Disisi lain, program ini dilaksanakan sebagai komitmen Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam memberikan fasilitas terhadap generasi Kabupaten Serang. Supaya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat meningkat.
"Inikan perintis, harapannya mudah-mudahan ada pengusaha angkutan umum yang melirik. Jadi mereka masuk dengan trayek yang sudah kami siapkan," tukasnya. (ADV)