SERANG, TitikNOL - Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup fokus memantau kualitas udara di 5 zona menggunakan alat pemantauan udara Ambien dengan metode passive sampler.
Alat tersebut dipasang di 4 karakter, di antaranya zona pemukiman, perkantoran pemerintah, transportasi, dan industri.
Pemasangan alat tersebut untuk mengambil passive sampler kualitas udara di wilayah Kabupaten Serang.
“Kami pasang alat dan ambil passive sampler udara di 5 zona berdasarkan 4 karakter yang ada di Kabupeten Serang, untuk mengetahui sejauh mana baku mutu udara di Kabupaten Serang,†ujar Kasi Penanggulangan Pengendalian Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Muas Sisul Haq saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/8/2022).
Ia mengatakan, metode yang diambil untuk menentukan kualitas udara adalah dengan passive sampler.
“Sampel ini nantinya akan di bawa ke lab khusus yang sudah terakreditas dan terpercaya. Jadi kualitas udara di Kabupaten Serang murni hasil dari lab yang independen, ya bila kulaitasnya rendah kami terima dan untuk bahan evaluasi pun kualitas udara bagus akan kami tingkatkan,†paparnya.
Dari hasil pemantauan kualitas udara, masih kata Muas, Indeks Kualitas Udara (IKU) ada pada rentang 72,49 persen pada 2021.
“Untuk tahun 2022 hasilnya belum kami dapatkan, masih ada di lab. Tapi dengan IKU di 72,49 persen pada 2021 kualitas udara di Kabupaten Serang layak untuk dihirup atau masuk ke dalam baku mutu,†jelasnya.
Selain melakukan pemantauan, DLH Kabupaten Serang juga terus melakukan pengawasan terhadap industri dan kepada masyarakat.
“Kami juga lakukan pengawasan terhadap industri, apakah keluaran limbah dalam bentuk udaranya masuk ke dalam layak, serta mengedukasi masyarakat untuk tidak membakar sampah, karena menyebabkan kualitas udara tidak baik,†ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang juga menggandeng pelaku industry untuk melakukan penanaman pohon, guna memperbaiki kualitas udara.
“Ada wilayah konservasi khusus dari DLH yaitu di wilayah Pontirta, dengan melakukan penanaman bakau. Sebab Bakau lebih aktif menyerap karbon,†tukasnya. (ADV)