Kamis, 3 Juli 2025

Jadi Pemateri Dalam Launching Gerakan Cilegon Mengaji, Ini Pesan Wakil Ketua DPRD Cilegon Hasbi Sidik

Wakl Ketua DPRD Cilegon, Hasbi Sidik saat menyampaikan materi dalam kegiatan Launching Gerakan Cilegon Mengaji dan Seminar Pendidikan di Gedung Serba Guna kampus Al-Khairiyah, Cilegon. (Foto: TitikNOL)
Wakl Ketua DPRD Cilegon, Hasbi Sidik saat menyampaikan materi dalam kegiatan Launching Gerakan Cilegon Mengaji dan Seminar Pendidikan di Gedung Serba Guna kampus Al-Khairiyah, Cilegon. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidik menjadi pemateri dalam kegiatan Launching Gerakan Cilegon Mengaji dan Seminar Pendidikan di Gedung Serba Guna kampus Al-Khairiyah, Cilegon, Senin (29/5/2023).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon bersama development PT Chandra Asri tersebut dihadiri oleh ribuan mahasiswa Universitas Al-Khairiyah (Unival).

Pada kesempatan itu, Hasbi Sidik menyampaikan materi tentang pentingnya akhlakul karimah bagi Generasi Z atau Gen Z dalam kehidupan sehari-hari.

Gen Z merupakan generasi yang lahir pada antara tahun 1997 sampai 2012. Gen Z juga dilabeli sebagai generasi yang minim batasan, lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan.

Satu hal yang menonjol dari Gen Z ini adalah mereka mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendiri kehidupan mereka. Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka bernafas.

Saat ini, berdasarkan prediksi dan analisis berbagai kalangan, Indonesia tengah berada pada periode yang dinamakan Bonus Demografi. Menariknya, hasil sensus 2020 menunjukkan komposisi penduduk Indonesia sebagian besar berasal dari Gen Z yaitu 27,94 persen.

Gen Z dengan segala kelebihan dan kekurangannya itu, menurut Hasbi harus ditopang dan dibekali dengan pengajaran akhlakul karimah dalam kehidupan mereka sehari-hari.

"Tentu Generasi Z itu kan generasi saat ini yang memang fokus kebiasaannya itu dengan gadget, negatifnya kan itu. Seharian dengan gadget, tidak bersosialisasi, maka ada kecenderungan dengan sifatnya yang agak berbeda, bisa tertutup, bisa sombong, dan rasa keingintahuannya kan lintas sektoral," ujarnya.

"Jadi perilaku itu akan berbahaya kalau tidak diimbangi dengan akhlakul karimah atau cara hidup yang baik yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," sambung politisi Gerindra itu.

Bagi Hasbi, akhlak yang baik merupakan pondasi penting yang harus dimiliki setiap manusia dalam menjalani kehidupan dan hubungan sosial antar sesama.

"Tidak terlalu penting punya jabatan tinggi tapi tidak ada akhlaknya, tidak terlalu penting jadi orang kaya tapi tidak berakhlak. Karena dalam segi kehidupan manusia itu yang menjadi tolok ukur itu adalah bagaimana berperilaku terhadap sesama, dengan orang tua, dengan guru, dengan dosen, dengan sanak saudara," katanya.

Hasbi mengungkapkan, salah satu cara untuk membangun akhlakul karimah pada setiap orang antara lain bisa dimulai dengan sering membaca kitab suci dan berpedoman pada Rasulullah SAW.

"Kemudian juga bisa dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah, memilah dan memilih komunitas yang bagus, dan aktif dalam organisasi keagamaan," ungkapnya.

Hasbi berharap, mahasiswa yang notabene memiliki peran dan fungsi vital bagi kehidupan masyarakat secara luas harus mampu menjadi motor penggerak dalam kebaikan dengan berlandaskan akhlakul karimah.

"Sebagai mahasiswa Al-Khairiyah yang di mana lembaga itu didirikan oleh ulama, dan juga mahasiswa kampus lain pada umumnya harus menjadi pelopor dalam mengajak kebaikan," imbuhnya. (ADV/Ardi).

Komentar