SERANG, TitikNOL - Kehadiran pemerintah sejatinya dapat membuat masyarakat berdaya dalam bidang perekonomian. Untuk menyalurkan bantuan secara efesien, kini pemerintah memiliki sistem penyaluran sembako melalui E-warong.
Dengan sistem ini, bantuan tidak lagi dalam bentuk beras, melainkan berbentuk dana yang ditransfer ke rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir penyalahgunaan bantuan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang A. Saefudin mengatakan, saat ini sudah ada 200 E-Warong yang tersebar di Kabupaten Serang. Tujuan program ini tidak lain untuk mengentaskan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan gizi.
"Saat ini sudah ada 200 E-warong, setiap E-warong bisa melayani 250 warga. Yang paling banyak di Padarincang, Mancak, Di bangka dan Tunjungan Teja," katanya saat sosialisasi program bantuan sembako, Selasa, (18/02/2020).
Melalui program E-warong, warga tidak dapat menyalahgunakan bantuan. Sebab, bantuan ini hanya bisa ditukar dengan sembako. Pada tahun ini, ada dana penambahan dana di rekening sebanyak Rp40 ribu.
"Sekarang ada peningkatan, yang awalnya masuk ke rekening Rp110 ribu, sekarang menjadi Rp150 ribu. Tambahan itu untuk memenuhi gizi masyarakat. Dana yang masuk ke rekening sudah bisa digunakan. Harganya ditentukan E-warong, yang penting belanjanya Rp150 ribu," ujarnya.
Dari rekening tersebut, kata Saefudin, penerima tidak dapat dicairkan berupa uang. Tetapi hanya bisa mencairkan bantuan dengan sembako.
"Caranya uangnya bukan diambil, tapi di gesek ditukar dengan sembako. Nggak boleh disiskan, harus dihabiskan," jelasnya.
Ditempat yang sama, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kabupaten Serang Euis Linda Mutia menuturkan, penyaluran program ini harus sesuai 6T. Diantaranya tepat sasaran, tepat harga, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat administrasi dan tepat waktu.
Penerima telah ditentukan melalui Basis Data Terpadu (BDT). Pada tahun ini, penerima E-warong bertambah. Dari 53.427 KPM menjadi 56.772 KPM penerima program sembako.
"Data ini berdasarkan BDT. Peran pendamping kalau di lapangan menemukan tidak sasaran maka bisa di musyawarahkan dengan desa. Nggak bisa seenaknya ketika sudah mampu," tuturnya.
Ia berharap, program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Serang. Selain itu, dari E-warong para penerima ini kedepannya dapat menjadi tempat pembelajaran warga dalam wirausaha.
"Harapannya bisa memberdayakan KPM melalui E-warong. Mereka jadi pengusaha besar sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan," tukasnya. (ADV)