TitikNOL - Saat ibu menyusui makan pedas, banyak kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat memengaruhi rasa ASI yang turut menjadi pedas. Benarkah demikian?
Rasa ASI seorang ibu menyusui memang bisa berubah-ubah tergantung pada apa yang dikonsumsi. Itulah sebabnya ada istilah nurslings, yaitu rasa ASI yang berbeda dan justru membuat bayi lebih semangat atau lahap menyusu. Lantas bagaimana dengan rasa pedas? Berikut penjelasannya.
Bolehkah ibu menyusui makan pedas?
Ibu menyusui boleh makan pedas. Ini menjadi salah satu cara memperkenalkan beragam rasa makanan pada bayi dan menjadi cara yang tepat untuk membiasakan anak masuk ke periode MPASI.
Meskipun pada periode awal kehidupannya di dunia bayi hanya mengenal ASI secara eksklusif, bukan berarti mereka tidak mengenal rasa apapun.
Peneliti dari University College London mengemukakan hipotesis menarik: bayi yang menyusui akan lebih mudah makan nantinya karena mereka telah mengenali beragam rasa, termasuk urusan makan sambal.
Ketika seorang ibu menyusui makan pedas atau jenis makanan lain, makanan tersebut akan masuk ke perut dan dialirkan lewat pembuluh darah. Sistem pencernaan akan memecahnya menjadi molekul protein, karbohidrat, dan lemak.
Begitu pula dengan rasa makanan tersebut. Tak hanya rasa, molekul volatile yang membawa aroma makanan juga ikut aktif. Ini adalah molekul yang berpengaruh terhadap indera perasa setiap individu.
Semakin beragam rasa makanan yang dikonsumsi saat kehamilan, semakin ‘akrab’ pula bayi dengan rasa tersebut. Hal ini sekaligus mematahkan kekhawatiran ibu menyusui makan sambal membuat ASI pedas.
Justru bisa saja bayi menjadi lebih adaptif kala menyusu berkat aroma dan rasa yang tertinggal di ASI. Hal ini pernah dibuktikan dari penelitian pada tahun 1991 yang dipublikasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Dalam studi tersebut, yang menjadi responden adalah kelompok ibu menyusui yang diminta mengonsumsi makanan kental dengan aroma dan rasa bawang putih. Hasilnya, ASI mereka juga beraroma bawang putih. Ketika menyusui, terbukti bayi-bayi mereka tidak merasa terganggu dan justru menyusu lebih lama dari biasanya.
Makanan yang dilarang untuk ibu menyusui
Berbeda dengan kehamilan yang memiliki beberapa pantangan makanan seperti sajian mentah dan lainnya, tidak ada pantangan bagi ibu menyusui. Artinya, sang ibu bisa mengonsumsi menu yang biasa dimakannya termasuk makan sambal saat menyusui.
Meski demikian, porsinya tetap perlu diperhatikan. Seseorang yang tidak menyusui saja perlu makan dengan nutrisi seimbang, apalagi seorang ibu menyusui, kan?
Dibanding mengkhawatirkan makanan pedas, ibu menyusui lebih baik menghindari makanan dan minuman di bawah ini:
1. Kafein
Ibu menyusui boleh minum kopi, namun jangan sampai lebih dari 3 kali sehari. Selain itu, sebaiknya beri jeda jika akan mengonsumsi kopi setelah menyusui atau memompa ASI sehingga kandungan kafeinnya tidak terlalu pekat pada ASI.
2. Peppermint, parsley, sage
Ketiga rempah dedaunan di atas mengandung antigalactagogues. Kandungan tersebut ketika dikonsumsi terlalu banyak berisiko mengurangi produksi ASI.
3. Ikan mengandung merkuri
Sebaiknya ibu menyusui bijak ketika mengonsumsi ikan. Memang ikan merupakan sumber protein kaya omega 3 yang bagus untuk perkembangan otak bayi. Meski demikian, ikan tinggi merkuri seperti king mackerel atau ikan laut todak (swordfish) harus dihindari.
4. Makanan alergen
Setiap bayi tentu memiliki reaksi alergi yang berbeda. Beberapa makanan yang kerap menjadi pemicu alergi atau alergen adalah olahan susu sapi, kedelai, telur, kacang, dan jeruk. Biasanya, reaksi alergi dapat terlihat dalam waktu 12 hingga 24 jam usai menyusu.
Jangan ragu untuk memperkenalkan hal baru pada si kecil. Trial and error di masa menyusui ini adalah awal dari rangkaian perkenalan bayi pada hal-hal baru lainnya di dunia. Namun, bila ibu menyusui makan pedas dan mendapatkan masalah pada pencernaannya, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.
Berita ini telah tayang di sehatq.com, dengan judul: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Pedas? Ini Penjelasannya