TitikNOL - Para pencuri tisu toilet di China harus segera berganti profesi, karena saat ini pemerintahnya sudah membuat teknologi baru, berupa mesin pemindai wajah di toilet umum.
Dilansir dari AFP pada Selasa (21/3), mesin itu sudah dipasang di objek wisata Temple of Heaven, yang berada di kawasan Dongcheng Qu, selatan Beijing, sejak akhir pekan kemarin.
Sebelum di Temple of Heaven, mesin seharga Rp11,5 jutaan ini telah dioperasikan di Stadion Bird's Nest pada Juni 2016.
Ide mengenai teknologi ini sudah diuji coba selama tiga tahun. Sebelum memindai wajah, pemerintah menerapkan teknologi memindai sidik jari sampai sensor gerakan.
Teknologi pemindai wajah dipilih, karena dirasa lebih masuk akal, sementara teknologi pemindai sidik jari masih bisa diakali dengan sepuluh jari.
“Selamat datang! Silakan berdiri di zona pemindai,” bunyi ucapan dari mesin yang berada di dalam toilet umum Temple of Heaven.
Satu demi satu, pengunjung toilet harus berdiri di zona yang ditetapkan. Setelah sinar kuning dan biru selesai memindai wajah mereka, keluarlah lembaran tisu sepanjang 60 sentimeter yang bisa digunakan sepuasnya.
Jika pengunjung sengaja bolak-balik meminta tisu dengan jarak kurang dari sembilan menit, secara otomatis mesin akan menolak permintaan memindai wajah.
“Silakan coba kembali,” bunyi ucapan dari mesin.
Aksi pencurian tisu toilet memang semakin meresahkan, karena para pencuri semakin brutal dalam melakukan kejahatannya.
Mereka tidak malu membawa tas besar untuk diisi dengan gulungan tisu yang disediakan gratis di toilet umum.
Manajer Pemasaran Shoulian Zhineng, perusahaan yang menciptakan mesin tersebut, mengatakan kalau teknologi ini dibuat agar para pencuri tisu toilet bertaubat.
“Ini memang terasa aneh. Tapi, maraknya kasus pencurian membuat kami harus memutar otak menciptakan teknologi yang bisa memperbaiki perilaku tersebut,” ujar Lei Zhenshan.
Diklaim Lei, mesinnya telah menekan angka pemborosan tisu toilet sebanyak 70 persen di Temple of Heaven.
Teknologi pemindai wajah ini disambut baik oleh sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Temple of Heaven.
“Ini cara yang baik, selama kami bisa mendapatkan tisu yang kami butuhkan,” kata Pu Meilang, seorang nenek yang biasa menghabiskan waktu di sekitar tamannya.
“Cara ini akan menghukum para pencuri yang meresahkan,” lanjutnya.
Meski demikian, ada juga pengunjung yang merasa kesulitan saat menggunakan mesin ini, yaitu anak kecil.
Seorang ibu mengaku kalau harus bersusah payah membuat anaknya dipindai oleh mesin saat ke toilet.
Teknologi pemindai wajah untuk menghukum pencuri tisu toilet ini menjadi bahan perbincangan menarik di antara netizen di Beijing.
“Tidak lama lagi, mesin itu juga akan dicuri,” kata salah satu netizen di media sosial Weibo.
Sumber: www.cnnindonesia.com