Jum`at, 22 November 2024

Terduga Teroris Kelompok Gorontalo-Makassar Ada Kaitan Pengeboman Gereja di Filipina

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat memberikan keterangan dalam press release. (Foto: TitikNOL)
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat memberikan keterangan dalam press release. (Foto: TitikNOL)

TANGERANG, TitikNOL - Polisi menyebut, jaringan terduga teroris kelompok Gorontalo-Makassar memiliki rencana kegiatan yang akan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Indonesia. Kelompok ini disebut memiliki mental bom bunuh diri.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada awak media menyampaikan, terdapat orang atau yang terlibat dalam kelompok tersebut diketahui adalah Rulli Rian Zeke dan Ulfa Handayani. Keduanya merupakan pelaku pengeboman Gereja Katerdal di Filipina pada tahun 2019.

"Kelompok ini kita ketahui adalah Rulli Rian Zeke dan Ulfa Handayani, ini pelaku pemboman Gereja Katerdal di Filipina pada tahun 2019. Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap dan masuk di antara 19 yang ada di Makassar, dan Ulfa Handayani ini memiliki 5 anak dan 1 anak sekarang ditahan pihak keamanan Filipina karena terlibat aksi terorisme atas nama Cici," terang Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (4/2/2021).

Dengan demikian, Brigjen Rusdi Hartono menyebut, dari 19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota dari Front Pembela Islam (FPI) di Makassar. Mereka disebut-sebut sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan Front Pembela Islam yang ada di Makassar.

Kendati begitu, polisi menyebut bahwa kelompok-kelompok Gorontalo-Makassar akan ditindaklanjuti oleh Densus 88 untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan aksi terorisme di Indonesia. (Don/TN1)

Komentar