TitikNOL - Podium ketiga yang diraih pebalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, membuat pabrikan tersebut terancam mendapatkan ‘hukuman’ pada musim depan. Hukuman yang akan diterima Suzuki yakni kehilangan akses hak konsesi teknis pada MotoGP 2017.
Saat ini, Suzuki baru mengeloksi enam poin nilai konsesi yang semuanya diperoleh oleh Vinales, yang pada musim depan pindah ke Yamaha. Hak konsesi sendiri merupakan merupakan kemudahan yang diberikan ke tim pabrikan yang baru bergabug dalam MotoGP.
Dalam aturan teknis MotoGP, perkembangan semua tim akan dipantau sepanjang musim, poin konsesi diberikan sesuai dengan podium yang didapatkan pebalapnya. Pembagian angka tersebut yakni tiga angka untuk peringkat pertama, dua angka untuk peringkat kedua dan satu angka untuk peringkat ketiga. Jika poin konsesi sudah melewati enam, maka semua konsesi yang didapatkan tim dihilangkan pada musim depan.
Poin konsesi yang didapatkan Vinales yakni satu poin karena menempati posisi ketiga di GP Prancis, kemenangan perdana Vinales dan Suzuki di GP Inggris yang berarti mendapatkan tiga poin. Selanjutnya dua podium ketiga beruntun di GP Jepang dan GP Australia yang menambah dua poin. Sehingga total poin yang diraih menjadi enam poin konsesi.
Konsesi yang dimaksud yakni jatah mesin sebanyak sembilan unit per musim per pebalap, riset mesin tak dibekukan di musim berjalan dan bebas melakukan tes pribadi dengan pebalap utamanya. Jika konsesi dihilangkan, tim hanya mendapatkan tujuh unit mesin per musim per pebalap, riset mesin dibekukan di musim berjalan dan hanya memiliki jatah tes pribadi selama lima hari bersama pebalap utamanya.
Jika Suzuki bisa meraih satu poin lagi, maka pada musim depan Suzuki akan mengikuti jejak Honda, Yamaha dan Ducati yang tidak memiliki hak konsesi. Kendati demikian, Suzuki tak khawatir dengan pembatalan konsesi jika mereka meraih poin lagi di dua seri tersisa di MotoGP 2016.
“Kami lebih tertarik dan suka untuk finish di podium daripada mendapatkan kelonggaran di musim 2017. Target kami memang ingin menyamai pencapaian tim-tim top lainnya. Konsesi atau kelonggaran paling besar yang bakal dihilangkan adalah riset motor bakal dibekukan pada musim balap sudah berjalan. Sementara jatah mesin dari sembilan menjadi tujuh sama saja. Memiliki jatah sesi tes pribadi juga tidak berpengaruh besar,” kata Bos Suzuki Ecstar, Davide Brivio.
Regulasi konsesi sendiri merupakan aturan khusus yang dikeluarkan oleh Grand Prix Commission (GPC) yang terdiri dari persatuan pebalap (IRTA), penyelenggara MotoGP (Dorna Sports), badan dunia balap motor (FIM) dan Manufaktur motor yang berlaga di MotoGP (MSMA). Hal ini bertujuan agar tim-tim pabrikan yang tak punya motor yang kompetitif bisa mempunyai kesempatan untuk melakukan riset lebih cepat.
Seandainya Vinales atau rekan setimnya, Espargaro berhasil podium di GP Malaysia dan GP Valencia, ‘hukuman’ dengan kehilangan konsesi akan berlaku pada 2017. Sehingga pada MotoGP 2017 hanya ada dua pabrikan yang masih memiliki konsesi yakni Aprilia dan KTM.
Sumber: www.sundul.online