Jum`at, 22 November 2024

Menuju Banten Zero PMK, Irjen Kementan Gelar Apel Siaga di Banten

SERANG, TitikNOL - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian Jan S. Maringka menggelar Apel Siaga Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Selasa 9 Agustus 2022 yang diselenggarakan di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Banten.

Apel tersebut diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari 20 unsur/instansi terkait mulai dari APH
(Kepolisian dan Kejaksaan), TNI, Jajaran Kementan, OPD terkait lingkup Provinsi Banten, serta Karantina Pertanian.

Melalui apel siaga tersebut, Jan S. Maringka selaku Pembina Apel ingin memotivasi seluruh stake holder terkait untuk menggelorakan semangat pengendalian PMK serta memastikan berjalan secara optimal.

Berdasarkan data Satgas PMK per tgl 8 Agustus 2022 terdapat 5 provinsi yg telah zero case, yaitu Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan dan Bali.

Berdasarkan data Dinas Pertanian, Provinsi Banten telah tertular PMK sejak bulan Mei 2022 dan per tanggal 8 Agustus 2022 terjadi kasus penularan PMK sebanyak 2.498 ekor atau 0,23% dari jumlah populasi hewan rentan sebanyak 1.064.950 ekor (sapi 25.369 ekor, kerbau 50.834 ekor, kambing 518.962 ekor dan domba 469.785 ekor).

Penularan penyakit telah terjadi pada 7 kabupaten/kota dari 8 kabupaten/kota dengan total kematian
ternak 30 ekor, potong bersyarat 241 ekor dan 2.022 ekor sembuh, sedangkan sisanya 225 ekor masih sakit. Selama 1 minggu terakhir, tidak ada penambahan kasus PMK di
Provinsi Banten.

Dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten, masih tersisa 2 kabupaten yang memiliki kasus aktif (sakit) yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Sisa kasus PMK sebanyak 225 kasus tersebar di kota Tangerang 9 ekor, Kabupaten Serang 16 ekor dan Kabupaten Lebak 200 ekor. Sampai dengan hari ini Kota Cilegon melaporkan tidak pernah ada kasus PMK di daerah nya.

Meskipun angka penularan penyakit tersebut masih terbilang rendah, namun diperlukan langkah-langkah yang serius untuk pengendalian penyakit agar tidak semakin meluas, karena PMK ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi.

Jan S. Maringka mengatakan bahwa dalam rangka efektifitas pengendalian PMK di Provinsi Banten, perlu dibangun sinergi dan kerjasama yang baik diantara seluruh stakeholder yang terkait, khususnya yang tergabung dalam Satgas Pengendalian PMK.

Jan S. Maringka juga mengharapkan pembentukan Satgas PMK ini dapat dilanjutkan sampai ke seluruh kabupaten/kota.

“Kami mengharapkan dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian yang akhirnya dapat memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Banten" katanya.

Dalam kesempatan apel siaga PMK tersebut, dilakukan penyerahan bantuan vaksin 4.400 dosis beserta kelengkapannya kepada Dinas Pertanian Provinsi Banten dan bank pakan 4 unit kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak dan Dinas Pertanian Kabupaten Serang.

Selain itu juga diserahkan bantuan pompa air 4 unit, power thresher 1 unit, Unit Pengolahan Hasil (UPH) kedelai 1 unit dan pestisida nabati 2.225 liter kepada kelompok tani di Provinsi Banten. (TN)

Komentar