SERANG, TitikNOL - Penyaluran jaminan sosial rakyat Banten bersatu atau Jamsosratu tahap pertama pada 2016 sudah selesai.
Berdasarkan data yang diterima, Minggu (18/9), dari total keluarga sangat miskin (KSM) sebanyak 44. 075 yang tersebar di delapan kabupaten/kota, sudah mencapai lebih dari 90 persen atau 43.248 KSM telah menerima.
Secara rinci, dari 44.075 KSM untuk Kota Serang sudah tersalurkan sebanyak 3.916 KSM, Kabupaten Serang dari 10. 982 KSM tersalurkan10. 930 KSM, Lebak dari KSM 13. 676 KSM, tersalurkan 13. 521 KSM, Pandeglang sebanyak 11. 723 KSM, tersalurkan 11, 173 KSM, Cilegon dari 2. 775 KSM, tersalurkan 2. 768 KSM, Tangsel dari 1. 000 KSM, tersalurkan 940 KSM.
Salah seorang penerima Jamsosratu, Sarinah, mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut. Selain dapat membantu keperluannya sehari-hari, uang tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan modal.
"Lumayan kalau dapat bantuan Jamsosratu Provinsi Banten, keperluan saya dan keluarga terpenuhi, dan kadang uangnya kalau masih ada sisa saya putar untuk berdagang kopi keliling," jelasnya.
Senada diungkapkan, Marwiyah. Menurut dia, bantuan sejenis yang diberikan oleh pemprov berupa Jamsosratu, harusnya diadopsi oleh pemerintah kabupaten/kota.
"Sangat membantu sekali bantuan Jamsosratu, apalagi kalau kita terimanya ketika akan ada tajin ajaran baru sekolah. Dan kalau bisa Kabupaten Serang memberikan bantuan seperti dari Pemprov Banten," ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pendamping Jamsosratu dari Kabupaten Lebak, Oman Rohmawan saat dihubungi mengaku selama ini dirinya menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur, namun ada masukan dari masyarakat mengenai penambahan jumlah KSM.
"Sejauh ini selama saya melakukan pendampingan lancar-lancar saja. Paling yang saya terima informasi dari masyarakat sih, agar jumlah penerimanya itu ditambah. Karena memang kalau saya lihat kondisinya ada beberapa warga tidak menerima Jamsosratu tetapi kalau dilihat sangat layak menerima bantuan dari provinsi. Ini sudah saya sampaikan kepada Dinas Sosial," ungkapnya.
Kepala Dinsos Banten, Ino S Rawita mengakui pendistribusian Jamsosratu yang dilakukan oleh Pemprov bekerja sama dengan PT Pos Indonesia pada tahap I ada sekitar 1.000 lebih tidak terdistribusikan.
"Dari PT Pos sendiri ada sekitar Rp650 juta pada tahap I untuk Jamsosratu dikembalikan ke kami, tapi uang itu ada. Bukan karena kita tidak distribusikan tetapi karena si penerimanya sudah meninggal, pindah rumah dan sudah dianggap tidak layak lagi menerima bantuan karena hidupnya sudah lebih baik seperti menjadi PNS," ujarnya.
Sisa uang tahap pertama itu kata Ino, nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang selama ini belum terdata, dan secara kriteria masuk sebagai penerima.
"Kami sudah informasikan ke kabupaten/kota agar memberikan data warganya yang sekiranya layak mendapatkan bantuan Jamsosratu, termasuk kami juga meminta data kepada pendamping yang ada didelapan kabupaten/kota. Apalagi Jamsosratu ini merupakan program perlindungan dan jaminan sosial dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemerian bantuan sosial tuna bersyarat dan pertanggungan asuransi kesejahteraan sosial kepada rumah yang sasaran yang telah ditetapkan," jelas Ino. (Red)