Minggu, 7 September 2025

Temui Mensesneg di Istana, Ketua BEM Untirta Soroti Isu Pagar Laut dan Tuntutan 17+8

Foto istimewa
Foto istimewa


Jakarta — Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ferdansyah Putra, menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di Istana Negara. Pertemuan tersebut dimanfaatkan Ferdansyah untuk menegaskan sikap mahasiswa atas berbagai persoalan bangsa, dengan sorotan utama pada polemik pagar laut dan tuntutan 17+8 isu terkini yang sudah lama diperjuangkan gerakan mahasiswa.

Dalam forum itu, Ferdansyah menilai pembangunan pagar laut lebih banyak menimbulkan keresahan ketimbang solusi. Bagi masyarakat pesisir, proyek tersebut justru mengancam ruang hidup nelayan dan ekosistem laut. Ia menegaskan, pemerintah harus berhenti melihat pembangunan hanya dari sisi investasi, tanpa mengukur dampaknya terhadap rakyat kecil.

“Isu pagar laut hanyalah salah satu contoh nyata. Di balik itu ada 17+8 isu besar yang menjadi beban rakyat hari ini, mulai dari pangan, energi, pendidikan, hingga problem pengangguran dan konflik agraria. Pemerintah tidak bisa menutup mata,” ujar Ferdansyah usai pertemuan.

Ferdansyah menjelaskan bahwa 17+8 isu tersebut merupakan rangkuman problem strategis dan isu aktual yang terus dikeluhkan masyarakat. Mahasiswa, katanya, tidak hanya membawa daftar tuntutan, tetapi juga mengingatkan agar pemerintah segera menjawab kegelisahan publik dengan kebijakan nyata.

“Kalau negara hanya sibuk dengan agenda mercusuar, sementara rakyat terus bergulat dengan harga kebutuhan pokok yang naik, PHK massal, atau konflik tanah, maka mahasiswa akan terus hadir untuk menggugat dan mengawal,” tegasnya.

Pertemuan di Istana ini menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan diam menghadapi kebijakan yang dianggap abai pada rakyat. Bagi Ferdansyah, tuntutan 17+8 bukan sekadar daftar, melainkan suara nurani publik yang harus menjadi prioritas pemerintah
Komentar
Tag Terkait